PROFESI-UNM.COM – Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menggelar aksi menyuarakan aspirasi masyarakat Indonesia mengenai isu Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Sekolah Dasar (HIMA PGSD) juga turun unjuk rasa. Menyampaikan aspirasi keluarganya yang sangat terdampak akibat kenaikan harga BBM. Aksi ini digelar di depan tugu UNM, jalan A.P. Pettarani, Senin (5/9).
Wakil Ketua HIMA PGSD, Fadli Mubarak bercerita bahwa ikut sertanya Ia dalam aksi tersebut demi menyuarakan dampak yang sangat dialami oleh keluarganya sendiri. Ia menambahkan dengan naiknya BBM sumber penghasilan keluarganya pun mengalami kerugian.
“Kemarin kakek saya tidak bekerja karena tidak sanggup membeli solar untuk pergi ke empang. Kami akan rugi, karena harga solar di kampungku tidak sebanding dengan pendapatan hasil empang,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut, ia juga mengungkapkan jika pemerintah tidak mendengarkan suara rakyat mengenai kenaikan harga BBM, maka rakyat akan terus melakukan aksi. Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM dianggap tidak masuk akal dan memiliki dampak buruk pada semua sektor.
“Tentunya akan terus ada aksi selanjutnya, karena bukan hanya mahasiswa yang terkena dampaknya, tetapi semua masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Terakhir, Fadli berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk mengontrol isu-isu dan kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat.
“Teruslah sadar akan keadaan bahwa bukan hanya kepentingan pribadi yang dibawa, tetapi ada masyarakat-masyarakat kecil di luar yang membutuhkan kekuatan mahasiswa sebagai penyambung lidah terhadap kebiajakan pemerintah,” harapnya. (*)
*Reporter: Iyasnur Eynil/Editor: Aliefiah Maghfirah Rahman