PROFESI-UNM.COM – Sukardi Weda menjadi narasumber pada Talk Show bertajuk Wardah Inspiring Teacher di hotel Four Points by Sheraton di Jalan Andi Jemma Makassar, Sabtu, (26/11).
Talkshow tersebut merupakan rangkaian pelatihan tahap tiga yang diadakan Paragon Corp. Kegiatan itu dihadiri para guru dari berbagai sekolah se-Sulawesi Selatan dan menghadirkan narasumber di antaranya, Sukardi Weda, Priska Paramita, Chiki Fawzi, dan Rifqi Suhandri Hutasuhut, yang juga Pimpinan Paragon Corp Wilayah Timur Indonesia.
Mengawali presentasinya, Sukardi Weda, mengatakan di momen Peringatan Hari Guru perlu dimassifkan Gerakan Menghormati Guru. Guru Besar Bahasa Inggris UNM itu juga menambahkan, di Hari Guru, perlu ada reward atau penghargaan kepada guru berprestasi, guru di daerah 3T (Tertinggal, terdepan, terluar), termasuk juga guru yang sudah lama mengabdi tetapi belum juga terangkat menjadi ASN, yakni guru PNS dan PPPK (Pegawai Pemerintah dgn Perjanjian Kerja).
“Perlu policy atau kebijakan dari pemerintah untuk mengangkat guru PPPK tanpa persyaratan yang rumit,” tambahnya.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Untuk menjadi guru profesional, maka seorang guru diharapkan memiliki 4 kompetensi, yakni Kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
“Di samping itu guru juga perlu kompetensi metodik, didaktik, kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural,” ujarnya.
Sukardi Weda yang memulai karir mengajarnya sejak 1990 berpesan kepada para guru di hari guru, yakni jadilah guru yang profesional, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Menjadilah role model bagi peserta didik, dari sisi perilaku dan tutur kata, serta menjadi pribadi sekaligus pelopor untuk melahirkan pemimpin masa depan bangsa.
“Guru sering disematkan dengan frase pahlawan tanpa tanda jasa. Sesungguhnya saya sebagai seorang profesor adalah jasa guru, menteri, jenderal, gubernur, walikota, bupati, dan lain – lain adalah wujud jasa dari seorang guru,” tuturnya.
Terakhir, ia menjelaskan, secara sosiologis, guru adalah agen sosialisasi bagi anak, untuk itu perlu menjadi guru yang dapat menginspirasi peserta didik. Sukardi Weda juga menambahkan bahwa guru adalah profesi mulia dan tidak akan tergantikan oleh teknologi atau mesin.
“Guru tidak hanya menstransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan tetapi juga sikap,” tutupnya. (*)
*Reporter: Muh. Ilham Raihan Yusuf