PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil menjadi perguruan tinggi dengan praktisi mengajar terbanyak se-Indonesia. Hal itu membuat UNM mengungguli Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam program Praktisi Mengajar Angkatan 2 tahun 2023.

Diketahui, UNM telah meloloskan sebanyak 532 praktisi mengajar pada Rencana Kelas Kolaborasi (RKK). Sehingga, UNM pun dinobatkan sebagai perguruan tinggi terbanyak dan terbaik dari seluruh 245 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Rektor UNM, Husain Syam mengaku bangga dan bahagia atas capaian yang diperoleh kampus. Ia pun berharap mahasiswa UNM dapat meningkatkan kompetensi hardskill dan softskill yang dimiliki melalui program Praktisi Mengajar ini.

“Saya sangat gembira dengan prestasi ini. Semoga program ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa UNM dalam meningkatkan kompetensinya, baik hardskills maupun softskills sebagai prakondisi memasuki dunia kerja,” ungkapnya.

Atas pencapaiannya tersebut, UNM diundang dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 tahun 2023 di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang. Penandatanganan secara simbolis tersebut dilakukan bersama lima perguruan tinggi lain yaitu UGM, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Megarezky, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Madiun yang tercatat meloloskan praktisi mengajar terbanyak.

Hadir mewakili UNM, Rektor bidang Akademik, Hasnawi Haris pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mengawal program Praktisi Mengajar. Ia berharap reputasi UNM dapat terus terjaga sebagai perguruan tinggi unggulan di Indonesia.

“Pak rektor selalu mengingatkan untuk selalu menjaga komitmen, dedikasi, dan reputasi UNM sebagai perguruan tinggi unggul di Indonesia,“ katanya.

Selain itu, Direktur Sumber Daya Dikti Kemendikbudristek, Sofwan Efendi mengatakan bahwa program yang baru dimulai pada tahun 2022 lalu telah memberi banyak manfaat tidak hanya bagi perguruan tinggi secara lembaga, tetapi juga dosen, mahasiswa, serta praktisi yang dilibatkan.
Mereka, katanya, sangat membantu mendekatkan dan membumikan dunia usaha dan industri di perguruan tinggi.

“Selama ini para mahasiswa belajar dan paham secara teori,maka dengan kehadiran praktisi, akan membantu mahasiswa meningkatkan kompetensi, pengalaman dan perspektifnya dunia kerja,” tuturnya

Sebelumnya, Program Praktisi Mengajar adalah program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek. Program ini bertujuan agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.

Program ini juga mendorong kolaborasi aktif antar praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas, baik secara luring atau daring. (*)

*Reporter: Ahmad Husen