Tips Menghentikan Self-Harm bagi Penderita Gangguan Kesehatan Mental

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi seseorang yang melalukan perilaku self harm, (Foto: int.)

Ilustrasi seseorang yang melalukan perilaku self harm, (Foto: int.)

PROFESI-UNM.COM – Self-harm atau melukai diri sendiri adalah tindakan menyakiti tubuh secara sengaja, yang sering kali menjadi bentuk pelampiasan atas rasa sakit emosional, tekanan psikologis, atau ketidakmampuan mengungkapkan perasaan.

Meskipun kerap disalahpahami sebagai bentuk pencarian perhatian, kenyataannya self-harm sering kali menjadi gejala dari gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, borderline personality disorder (BPD), atau trauma masa lalu. Bagi banyak orang yang melakukannya, self-harm menjadi semacam mekanisme koping untuk mengendalikan emosi yang terasa berlebihan atau tak tertahankan.
Menghentikan kebiasaan ini memang bukan proses yang mudah, tetapi sangat memungkinkan dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai.

Langkah pertama adalah dengan mengenali pemicu yang mendorong seseorang untuk menyakiti diri. Pemicu ini bisa berupa perasaan ditolak, marah, kesepian, atau tidak berdaya. Dengan mencatat emosi dan situasi yang muncul sebelum keinginan untuk melukai diri muncul, seseorang bisa mulai memahami pola pikir dan perilaku yang berulang. Setelah mengenali pemicu, penting untuk mencoba mengganti kebiasaan self-harm dengan cara lain yang lebih sehat dalam mengelola emosi.

Beberapa orang merasa terbantu dengan menulis atau menggambar, meremas es batu sebagai cara meredakan dorongan fisik, atau melakukan teknik pernapasan dan grounding untuk menenangkan diri.
Dukungan sosial juga memegang peran penting dalam proses pemulihan. Membuka diri kepada teman, anggota keluarga, atau konselor dapat meringankan beban psikologis dan mengurangi rasa terasing.

Jika sulit berbicara secara langsung, menulis pesan atau berbagi cerita melalui platform yang aman bisa menjadi alternatif awal yang efektif. Selain itu, bantuan profesional sangat disarankan bagi mereka yang mengalami self-harm. Terapi psikologis seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) telah terbukti efektif dalam membantu seseorang memahami akar permasalahan dan membangun strategi koping yang sehat.

Jika diperlukan, psikiater juga dapat memberikan penanganan medis seperti obat-obatan untuk mengatasi gangguan mental yang mendasari perilaku tersebut.
Dalam proses berhenti melakukan self-harm, penting untuk tidak menyalahkan diri sendiri jika mengalami kemunduran. Rasa bersalah dan kecewa kerap muncul, tetapi yang utama adalah terus melangkah maju dan fokus pada proses penyembuhan.

Baca Juga Berita :  Mengapa Harus Memilih UNM?

Membuat lingkungan yang lebih aman, seperti menjauhkan benda-benda tajam atau alat yang bisa digunakan untuk menyakiti diri, juga menjadi bagian penting dari perlindungan diri. Seseorang juga dapat menyusun rencana darurat yang berisi langkah-langkah yang bisa dilakukan saat dorongan untuk self-harm muncul, seperti menghubungi orang tertentu, melakukan aktivitas yang menenangkan, atau menuliskan perasaan dalam jurnal.
Perlu diingat bahwa self-harm adalah sinyal bahwa seseorang sedang sangat kesulitan secara emosional dan psikologis.

Tidak ada yang salah dengan meminta pertolongan. Justru, mencari bantuan adalah langkah berani dan penting dalam perjalanan menuju pemulihan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami krisis, segera cari bantuan dari tenaga profesional atau layanan kesehatan jiwa terdekat.(*)

*Reporter: Novita Febriyanti

Berita Terkait

Strategi Upgrade Diri Tanpa Harus Meninggalkan Waktu Istirahat
Bahaya Rokok Mengintai Semua Kalangan, Bukan Hanya Perokok Aktif
Puasa Arafah Sebagai Momen Istimewa Meraih Ampunan Allah
Nilai-Nilai Idul Adha yang Bisa Jadi Inspirasi Hidup
Teman Sefrekuensi Dapat Memberikan Dukungan Emosional
Menjadi lebih produktif saat libur perkuliahan
Tips Mahasiswa Cuan Hemat, Dapat Duit, Tetap Kuliah
Kenali Burnout dan Cara Mengatasinya
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:51 WITA

Strategi Upgrade Diri Tanpa Harus Meninggalkan Waktu Istirahat

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:39 WITA

Tips Menghentikan Self-Harm bagi Penderita Gangguan Kesehatan Mental

Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:53 WITA

Bahaya Rokok Mengintai Semua Kalangan, Bukan Hanya Perokok Aktif

Kamis, 5 Juni 2025 - 23:06 WITA

Puasa Arafah Sebagai Momen Istimewa Meraih Ampunan Allah

Kamis, 5 Juni 2025 - 22:49 WITA

Nilai-Nilai Idul Adha yang Bisa Jadi Inspirasi Hidup

Berita Terbaru

Berita Wiki

Strategi Upgrade Diri Tanpa Harus Meninggalkan Waktu Istirahat

Sabtu, 14 Jun 2025 - 13:51 WITA

Ilustrasi Seseorang Merokok di Dekat Anak Kecil, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Bahaya Rokok Mengintai Semua Kalangan, Bukan Hanya Perokok Aktif

Sabtu, 14 Jun 2025 - 12:53 WITA

Ilustrasi mahasiswa semester 5 di depan kampus, (Foto: Int.)

Tips & Trik

Tips Persiapan Semester 5 Bagi Mahasiswa

Sabtu, 14 Jun 2025 - 00:34 WITA