PROFESI-UNM.COM – LinkedIn bukan sekadar platform pencari kerja, melainkan tempat untuk membangun personal branding, memperluas jaringan profesional, dan menunjukkan potensi diri secara digital. Bagi pemula, membangun profil LinkedIn mungkin terasa membingungkan. Namun, dengan beberapa langkah sederhana, kamu bisa membuat profil yang menarik perhatian HR dan rekan profesional lainnya, meskipun masih berstatus mahasiswa.
Langkah pertama, gunakan foto profil yang rapi dan profesional. Pilih foto dengan latar polos, berpakaian sopan, dan wajah terlihat jelas. Hindari penggunaan selfie atau foto bergaya santai. Foto yang baik akan menciptakan kesan pertama yang positif dan menunjukkan keseriusan dalam dunia profesional.
Selanjutnya, manfaatkan bagian header atau headline untuk mencantumkan minat, passion, dan kontak profesional. Misalnya, “Mahasiswa Informatika yang Tertarik pada Data Science | Terbuka untuk Magang | insyiraah@gmail.com”. Dengan header seperti ini, pengunjung profil langsung tahu siapa diri dan ke mana arah fokus.
Jangan lupa mengisi bagian judul, pendidikan, pengalaman organisasi, dan pencapaian.
Meskipun belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa menuliskan pengalaman sebagai panitia, lomba, atau kegiatan kampus yang menunjukkan keterampilanmu. Gunakan format yang konsisten dan ringkas agar mudah dibaca.
Di bagian About, tuliskan perkenalan singkat yang mencerminkan diri. Ceritakan latar belakang pendidikan, pengalaman yang disukai, dan bidang yang ingin ditekuni. Gunakan gaya bahasa yang lugas namun tetap personal. Contoh “Saya adalah mahasiswa semester 4 Pendidikan Teknik Informatika yang aktif dalam kegiatan kampus dan memiliki ketertarikan pada dunia teknologi edukasi.”
Mulailah posting konten ringan namun bermakna, seperti cerita pengalaman ikut lomba, kegiatan volunteer, atau kepanitiaan. Ceritakan secara sederhana, kamu melakukan apa, mengapa kamu ikut, dan apa yang kamu pelajari. Dengan begitu, kamu menunjukkan nilai dan proses belajarmu ini lebih menarik daripada hanya menunjukkan hasil.
Isi bagian pendidikan hanya dengan jenjang penting seperti SMA/SMK dan perkuliahan. Cantumkan nama sekolah/universitas, tahun masuk, serta jurusan. Jika ada IPK dan prestasi di kampus, tak ada salahnya ditambahkan untuk memperkuat profil akademik.
Terakhir, jangan lupakan bagian proyek. Masukkan proyek-proyek dari kuliah, magang, atau bootcamp. Misalnya, “Membuat aplikasi absensi berbasis web dalam tugas akhir mata kuliah Pemrograman Web. Berperan sebagai front-end developer menggunakan HTML, CSS, dan ReactJS.” Ceritakan apa peran dan dampaknya terhadap diri. Profil LinkedIn yang baik bukan hanya tentang isi, tapi juga bagaimana kamu menyampaikan perjalanan dan niat secara jujur dan menarik. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs