
PROFESI-UNM.COM – Wirausaha Merdeka Kampus (WMK) Tahun 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan pelatihan berwirausaha yang akan berlangsung selama tiga bulan, tepatnya dari bulan September hingga November 2024.
Mengusung tema “Menyalakan Semangat Wirausaha Unggul Muda Inovatif melalui Prototype Digital Kreatif” kegiatan ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yakni di Universitas Muslim Indonesia (UMI), PT Sitinaja Global Ekspor, dan Mall Nipah.
Pada tanggal 20 September 2024, satu tim perwakilan program studi Akuntansi S1, Deby Arachel Arta Viola berhasil lolos berdasarkan seleksi essay dan motivation letter.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Deby mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan pencapaian ini. Ia tidak menyangka bisa lulus, mengingat dirinya merasa belum begitu mahir dalam menulis karya tulis ilmiah.
“Alhamdulillah bisa lulus, antara senang dan tidak percaya karena yang saya ketahui begitu banyak orang yang mendaftar sehingga nantinya akan menjadi banyak pesaing, serta kemampuan saya dalam menyusun essay maupun motivation letter itu sangat minim sehingga menyebabkan harapan yang rendah,” ungkapnya.
Menurutnya, proses dari seleksi ini sangat berat karena sekian banyak orang yang mendaftar dan hanya beberapa saja yang lolos.
Tim Mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 dengan produk figel spread telah menjalankan aktivitasnya pada tanggal 24-26 September 2024 dengan mengikuti grand opening, workshop yang diisi dengan materi digital marketing, bussiness planning dan BMC, business legal, public speaking dan negoisasi, financial management, desain thinking dan lean startup, dan sebagainya yang dipaparkan oleh narasumber berpengalaman dan ada tugas yang diberikan terkait hal itu.
Tim mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 dengan produk figel spread melangsungkan salah satu kegiatannya saat ini tepatnya pada hari Minggu, 06 Oktober 2024 yang berlokasi di PT Sitinaja Global Ekspor dengan melihat proses pengolahan media tanam dari pemilik perusahaan tersebut.
Bagi Deby, proses pelatihan ini menambah wawasan ilmu mengenai olahan sumber daya alam yang digunakan untuk menjadikan barang manfaat.
“Usahanya itu memanfaatkan limbah sabut kelapa, beliau mengolahnya menjadi media tanam atau pengganti tanah dan barang-barang bermanfaat lainnya dengan bahan utama sabut kelapa,” ujarnya perwakilan Tim Figel Spread ini.
Dalam membuka maupun mengembangkan bisnis ini tidak semudah kelihatannya tapi ada beberapa proses yang harus dijalani.
“Dalam mengembangkan bisnis, kita harus melihat kebutuhan atau keinginan konsumen karena apa yang menjadi niat kita menjual belum tentu menjadi tujuan konsumen dalam membeli,” katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa mempunyai kesempatan untuk menambah wawasan mengenai dasar membuat maupun mengeola usaha sehingga menambah pengalaman kami untuk menciptakan lapangan kerja nantinya.
Hal ini menjadi insiprasi untuk membantu kita mengasah skill bisnis dan menciptakan masa depan yang cerah sehingga dapat mewujudkan generasi emas tahun 2045. (*)
*Reporter : Hardiyanti Dahlan/Editor: Elsa Amelia