
PROFESI-UNM.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun 2023 melaksanakan program pengabdian masyarakat di Pulau Balang Caddi, Kelurahan Mattiro Bintang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Program ini mengusung tema “Upcycle: Pengaplikasian Ecobrick dan Biokonversi pada Pemuda Putus Sekolah dalam Meminimalisasi Sampah di Pulau Balang Caddi”.
Tim PKM-PM ini beranggotakan lima orang yakni Fathinah Mardhatillah (Psikologi 2020), Nana Wadaniah (Pendidikan IPA 2020), Arina Fitrimahsha (Psikologi 2020), Muh Fadhlil Firmansyah (Biologi 2021), Muhammad Ilham (Psikologi 2022), serta dosen pembimbing yakni Rahmawati Syam
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Tim, Fathinah Mardhatillah menjelaskan programnya didasarkan pada hasil observasi di pulau Balang Caddi. Menurutnya, permasalahan sampah masih sulit teratasi di Pulau Balang Caddi. Penyebab sampah di pulau itu bukan hanya berasal dari penduduk setempat, melainkan disebabkan pula dari para wisatawan serta sampah yang dibuang ditengah laut dan berakhir di tepi pulau tersebut.
“Hal ini juga menjadi keresahan beberapa warga setempat. Sehingga, beberapa Mahasiswa UNM memutuskan untuk mengadakan program pelatihan pembuatan ecobrick dan penerapan biokonversi di Pulau Balang Caddi yang diusulkan melalui PKM 2023,” jelasnya
Selain itu, mahasiswi Fakultas Psikologi ini mengungkapkan pprogram ini telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 12 – 15 Agustus dan 31 – 2 September 2023. Program ini bukan hanya sekadar memberikan contoh pembuatan ecobrick dan biokonversi, melainkan meningkatkan kepekaan peserta akan lingkungan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan rangkaian pesisir bersih.
“Selain fokus pada pembuatan ecobrick dan biokonversi, program ini juga mengadakan sesi FGD, observasi lingkungan, pembuatan papan edukasi, dan masih banyak lagi,” ungkapnya
Terakhir, Ia menjelaskan pengukuran efektivitas dari program dengan memberikan pre-test dan post-test berupa skala pro-lingkungan dan soal dari materi yang telah diajarkan di pelatihan. Hasil dari tes yang telah diberikan memperlihatkan adanya peningkatan, baik pada perilaku pro-lingkungan maupun pada pengetahuan peserta.
“Peserta pelatihan memberikan tanggapan positif setelah menyelesaikan kegiatan pelatihan ini. Mereka mengungkapkan bahwa dari pelatihan ini, mereka dapat lebih peka terhadap masalah di lingkungan dan menyadari bahwa sampah dapat bernilai,” jelasnya. (*)
*Reporter: Andi Nurul Izzah Ilham