Seminar Nasional Pendidikan Sosiologi UNM Soroti Implementasi Kebijakan Pemerintah

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 27 November 2025 - 05:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Pemateri dalam Seminar Nasional Pendidikan Sosiologi, (Foto: Ashilah Humairah)

Potret Pemateri dalam Seminar Nasional Pendidikan Sosiologi, (Foto: Ashilah Humairah)

PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Seminar Nasional. Dekan FIS-H, Supriadi Torro membuka langsung kegiatan tersebut. Seminar berlangsung di Ballroom Lantai 2 Menara Pinisi UNM, Rabu (26/11).

Ketua Umum HMPS, Ivan Prayogi selaku penanggung jawab kegiatan, menjelaskan pendidikan inklusif menekankan pentingnya kesetaraan dalam proses belajar. Ia menegaskan diskriminasi dan perundungan tidak boleh muncul di lingkungan pendidikan.

“Kalau berbicara pendidikan inklusif, kita berbicara soal kesetaraan. Tidak ada yang terbeda-bedakan, baik dari segi ekonomi, fisik, maupun latar belakang lainnya,” menegaskan.

Ivan menuturkan seminar ini hadirkan sekitar 150 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai universitas seperti Unhas dan Unibos. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa serta masyarakat, dengan persiapan sejak bulan lalu.

Pada sesi berikutnya, Bastiana menyampaikan materi mengenai pendidikan inklusif. Ia menjelaskan meski anak berkebutuhan khusus sudah dapat belajar di sekolah umum, mereka masih harus menyesuaikan diri tanpa layanan khusus.

“Pendidikan inklusif hadir supaya tidak ada lagi sekat atau pengelompokan. Sekolah harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus, bukan sebaliknya,” jelasnya.

Baca Juga Berita :  DJMTD 2025 Tawarkan Materi Bisnis Media untuk Peserta

Sesi terakhir diisi oleh Andi Iskandar yang membahas makna pendidikan inklusif. Ia mengatakan pendidikan inklusif berprinsip no one left behind, sehingga setiap peserta didik harus mendapat kesempatan belajar tanpa ruang yang menimbulkan perbedaan atau eksklusi.

“Dinamika sosial di kalangan remaja saat ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk memperkuat pendekatan yang menghargai keberagaman dan menciptakan lingkungan belajar yang aman serta tidak diskriminatif,” pungkasnya. (*)

*Reporter: Ashilah Humairah / Editor: Ficka Aulia Khaerunnisa

Berita Terkait

Inovasi Autoclean Antar Tim P2MW UNM Raih Juara III
Makro 2025 Dorong Mahasiswa Menjadi Generasi Ekonomi Rabbani
BEM FBS UNM Kembali Selenggarakan Pors Maba sebagai Praksis Wajib
Dorong Mahasiswa Berani Bersuara, Himanis FISH UNM Gelar Leadership Academy
BEM UNM Resmi Buka National Advance Training ke-17
UNM Kukuhkan 1.000 Wisudawan, Umumkan Lulusan Terbaik Tiap Program Studi
UNM Lepas 1.000 Wisudawan, Plh Rektor Laporkan Capaian dan Langkah Strategis Kampus
Sumbang 152 Lulusan, Mayoritas Wisudawan FIP UNM Raih Predikat Cumlaude
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 05:39 WITA

Seminar Nasional Pendidikan Sosiologi UNM Soroti Implementasi Kebijakan Pemerintah

Minggu, 23 November 2025 - 23:57 WITA

Inovasi Autoclean Antar Tim P2MW UNM Raih Juara III

Sabtu, 22 November 2025 - 20:32 WITA

Makro 2025 Dorong Mahasiswa Menjadi Generasi Ekonomi Rabbani

Sabtu, 22 November 2025 - 20:25 WITA

BEM FBS UNM Kembali Selenggarakan Pors Maba sebagai Praksis Wajib

Sabtu, 22 November 2025 - 20:17 WITA

Dorong Mahasiswa Berani Bersuara, Himanis FISH UNM Gelar Leadership Academy

Berita Terbaru

Potret Suasana Malam Penghargaan dan Penutupan Pimnas PKM 2025, (Foto: Ficka Aulia Khaerunnisa)

Profesiana

Lolos ke Pimnas, Tiga Tim UNM Belum Berhasil Raih Penghargaan

Jumat, 28 Nov 2025 - 08:24 WITA