PROFESI-UNM.COM – Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan aksi pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini diadakan di Desa Siddo Kabupaten Barru, Kamis (1/6).
Tim pengabdi PTP UNM berkolaborasi dengam tim pengabdi Politektik Pertanian Negeri Pangkep melakukan pelatihan budi daya ikan nila dengan sistem bioflok. Pelatihan diikuti oleh masyarakat kelompok pembudidaya dan calon pembudidaya ikan nila di Desa Siddo, Kabupaten Barru.
Salah satu anggota tim pengabdi PTP UNM, Patang menyampaikan dalam materinya tentang prospek budi daya ikan nila serta manfaat sistem bioflok dalam budi daya ikan nila.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Desa Siddo memiliki prospek untuk pengembangan ikan nila karena ikan jenis ini cekup digemari oleh masyarakat dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi,” ujarnya.
Dosen PTP itu juga menyebutkan kelebihan dari sistem budi daya bioflok yang menggabungkan senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, kotoran ikan, dan sisa pakan yang nantinya akan membentuk bioflok.
“Bioflok sendiri adalah salah satu sistem budi daya ikan menggunakan teknik rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme,” jelasnya.
Patang mengatakan manfaat budi daya sistem bioflok ini mampu mengefisiensikan penggunaan pakan, meningkatkan produktivitas budi daya, serta meminimalkan penggunaan air.
“Teknik bioflok juga mampu menggenjot produktivitas panen serta bisa menghemat biaya budi daya karena tidak membutuhkan kolam yang luas dan air yang banyak,” ujarnya.
Namun, selain kelebihan dan manfaatnya, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan di antaranya listrik yang harus selalu dihidupkan untuk menyalakan aerator sebagai penyuplai oksigen. Sebab ketika aerator berhenti, maka yang ada di air adalah nitrat, bukan oksigen.
“Hal ini akan mengubah air menjadi asam, dan ikan nila tidak menyukai kondisi ini. Teknik bioflok ini tidak bisa dipakai di kolam yang dasarnya tanah karena sifat tanah yang akan mengganggu komposisi bahan bioflok,” jelasnya.
Dalam kegiatan pengabdian ini, masyarakat sangat mengapresiasi dan berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut. (*)
*Reporter: Mujahidah