PROFESI-UNM.COM – Proposal Agen Ecobrick Sekolah Adiwiyata SMPN 26 Makassar berhasil lolos pendanaan Pekan Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM M). Tim tersebut diketuai oleh Asri Ainun Surya beserta empat anggota lainnya yakni Tazia Dharma Wata, Rabi’a, Kurniawan dan Nurfadliah yang didampingi oleh dosen Muhammad Aqil Rusli, Kamis, (20/8).
Ketua Tim, Asri Ainun Surya membeberkan alasan mengikuti PKM ini berawal dari masalah yang paling besar dan belum teratasi yakni masalah sampah plastik.
“Berawal dari dosen yang bertanya ke saya, masalah yang paling besar dan belum teratasi adalah masalah sampah. Sampah plastik seperti gelas plastik, botol plastik mungkin bisa dijual, sementara pembungkus makanan ringan hanya terbuang saja. Kira-kira apa solusi kamu mengenai hal ini?,”bebernya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut, saat dihubungi oleh jurnalis LPM Profesi, mahasiswi angkatan 2017 ini mengungkapkan sempat terkendala dalam menjalankan pelaksanaan PKM ini. Kendala yang dia hadapi bersama timnya adalah pada saat mencari mitra PKM dan bahkan pernah ditolak di salah satu sekolah.
“Dukanya, ketika masih mencari mitra, terkendala dengan kendaraan untuk mencari sekolah yang benar-benar tepat untuk dijadikan mitra. Pernah juga, saya menunggu lama, kemudian saya disuruh masuk ketemu Wakaseknya, saya langsung disuruh untuk pulang,” ungkapnya.
Terakhir, mahasiswi asal Sidrap ini menuturkan bahwa kegiatan PKM yang Ia lakukan bersama 4 anggota timnya merupakan Pelatihan Agen Ecobrick Sekolah Adiwiyata yang merupakan pelatihan siswa siswi SMP untuk mengelolah sampah plastik dengan cara mengiai botol plastik dengan sampah plastik hingga padat atau membuat Ecobrick.
“Memberikan pelatihan kepada siswa siswi SMP untuk mengolah sampah, utamanya sampah plastik pembungkus makanan ringan lalu sampah tersebut dipadatkan di dalam botol,” tuturnya. (*)
*Reporter: Dewan Ghiyats Yan Galistan