PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) tetap membuka ruang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktik di sekolah meskipun program Kampus Mengajar secara nasional telah dihentikan. Melalui Asistensi Mengajar Satuan Pendidikan (AMSP), mahasiswa diberikan kesempatan langsung untuk mengasah keterampilan mengajar di lapangan.
Program AMSP dianggap penting karena menjadi jembatan antara teori di kampus dan praktik di sekolah. Mahasiswa tidak hanya belajar menyampaikan materi, tetapi juga melatih keterampilan sosial, komunikasi, dan kepemimpinan di depan kelas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini menjadikan AMSP sebagai wadah strategis untuk mencetak calon pendidik yang lebih siap menghadapi dunia kerja.
Salah satu mahasiswa peserta AMSP, Muh. Divo Triyandi Putra Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer mengungkapkan alasannya mengikuti program ini. Menurutnya, AMSP menjadi ruang yang tepat untuk mengembangkan kompetensi yang tidak sepenuhnya diperoleh di bangku kuliah.
“Alasan saya mengikuti AMSP itu karena melalui program ini saya dapat mengembangkan kemampuan menjelaskan materi, membimbing, serta melatih kesabaran,” ujarnya.
Divo sapaannya juga membagikan kesan pribadinya selama menjalani AMSP. Ia mengaku perasaan yang dirasakan cukup beragam, namun lebih banyak sisi positif yang ia dapatkan.
“Rasanya itu bercampur antara senang, takut, agak emosi dikit. Tapi lebih prefer ke senang sih karena siswanya itu seru-seru dan buat kita jadi gampang berbaur sama mereka,” jelasnya.
Selain itu, mahasiswa ini juga menyampaikan harapan agar pengalaman selama mengikuti AMSP dapat berjalan baik dan lancar. Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang praktik mengajar, melainkan juga tentang membentuk kepribadian yang matang dalam menghadapi siswa dengan berbagai karakter.
“Harapan saya semoga saya bisa melakukan program dengan lancar sentosaa,” katanya.
Dengan berjalannya AMSP, UNM berupaya memastikan mahasiswa tetap memperoleh pengalaman praktik meskipun program Kampus Mengajar telah dihentikan secara nasional. Program ini juga memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan sekolah mitra yang menjadi lokasi asistensi. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs


 
  
					





 
						 
						 
						 
						