
PROFESI-UNM.COM – TIM PPK ORMAWA UKM PSM UNM, PINISI CHOIR berhasil menyelenggarakan acara Sharing Session bertemakan “Apresiasi dan Kolaborasi Musik Langgam Konvensional & Modern” di Food Court, Pelataran Universitas Negeri Makassar. Acara ini digelar pada Jumat sore dan mendapat sambutan hangat dari para peserta, Jumat (23/8)
Acara ini menghadirkan Ketua Jurusan Fakultas Seni dan Desain, Khaeruddin, sebagai narasumber utama. Dalam sesinya, beliau membahas secara mendalam mengenai langgam dan sejarahnya, serta peran penting musik ini dalam budaya lokal.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Kader Duta Budaya, dan berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.00 WITA. Para peserta yang hadir tampak antusias mengikuti sesi ini, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, agenda kami hari ini sukses dilaksanakan. Durasi materi berlangsung selama 2 jam, dan meskipun waktu sudah sore, audiens tetap antusias dan aktif dalam bertanya,” ungkap Baso Adam Nurmadin, Ketua TIM PPK ORMAWA UKM PSM UNM PINISI CHOIR.
Materi yang disampaikan oleh Bapak Khaeruddin mencakup sejarah asal mula langgam dan musik keroncong, alat musik yang digunakan, serta perbedaan antara langgam Jawa dan Makassar. Beliau juga menyoroti pentingnya memahami perkembangan musik langgam dari waktu ke waktu, termasuk perbedaannya antara versi konvensional dan modern.
Pada sesi akhir acara, TIM PPK ORMAWA UKM PSM UNM PINISI CHOIR memberikan persembahan musik langgam dengan membawakan lagu ‘Minasa Ri Boritta’. Penampilan ini menjadi penutup yang manis sekaligus hiburan bagi para peserta yang hadir.
Sharing Session ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan musik langgam, terutama Langgam Bugis Makassar, kepada generasi muda yang mungkin belum banyak mengenalnya. Alat musik yang diperkenalkan dalam sesi ini meliputi Cak, Cuk, Cello, Kontra Bass, Gitar, Flute, dan Violin. Biasanya, satu grup langgam terdiri dari 7-8 orang, termasuk vokalis.
“Melalui acara ini, kami berharap semakin banyak yang tertarik pada musik langgam. Meskipun peminatnya sudah mulai berkurang, terutama di kalangan anak muda yang menganggap musik ini kuno, kami tetap optimis bahwa dengan apresiasi yang tepat, musik leluhur ini akan tetap lestari,” pungkas Baso Adam Nurmadin.
Dengan keberhasilan acara ini, TIM PPK ORMAWA – UKM PSM UNM PINISI CHOIR berharap dapat terus mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang, guna menjaga kelestarian budaya musik langgam di tengah arus modernisasi yang kian kuat. (*)
*Reporter: Firmansyah