PROFESI-UNM.COM – Program Studi Pendidikan Akuntansi (PA) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Makassar (UNM) tetap akan melangsungkan study tour di tengah pandemi Corona.
Rencananya, kegiatan praktek penelitian Mata Kuliah Manajemen Produksi dan Operasi ini akan dilangsungkan pada Minggu hingga Jumat (19-24 Juli 2020) mendatang dengan jumlah peserta 120 orang dengan 4 dosen pendamping.
Praktek ini dijadwalkan mendatangi daerah Yogyakarta, Malang dan Bali dengan destinasi perusahaaan kaos hingga pembuatan mobil bus untuk meneliti proses produksi hingga penyalurannya sampai di tangan konsumen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, peserta juga akan mendatangi beberapa tempat wisata di Pulau Jawa dan Bali. Padahal, daerah yang akan dilalui merupakan daerah yang juga terdampak pandemi Corona.
Berdasarkan data dari situs resmi penanganan Covid-19 nasional mengumumkan kasus positif Corona di Indonesia telah mencapai angka 49. 009 jiwa pertanggal 24 Juni 2020.
Mahasiswa peserta study tour yang juga merupakan panitia kegiatan, Zulkifli membeberkan bahwa kegiatan ini telah mengalami penundaan yang seharusnya terlaksana pada tanggal 6 April lalu.
Namun, setelah berunding dengan peserta lainnya, sebagian besar memutuskan untuk melanjutkan rencana study tour ini di bulan Juli mendatang dan 20 orang mahasiswa lainnya memutuskan untuk tidak ikut dengan berbagai pertimbangan.
“Sudah diberi pilihan untuk yang ingin mengundurkan diri dengan konsekuensi uang tidak kembali kecuali uang pesawat. Namun, sebagian besar memilih tetap ikut di bulan Juli,” bebernya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan study tour ini telah mendapatkan izin secara lisan dari Dekan FE UNM. Selain itu, surat permohonan izin kepada orang tua mahasiswa juga telah disebarkan dengan sepengetahuan dari dosen pengampu mata kuliah.
“Ketua panitia sudah meminta izin secara langsung kepada Dekan, katanya dilanjutkan saja. Kalau dengan dosen pengampu kami terus berkoordinasi mengenai ini (study tour),” kata mahasiswa angkatan 2018 ini.
Sementara itu, salah satu orang tua mahasiswi, Marsina turut menyetujui anaknya mengikuti study tour ini dengan syarat pelaksanaan kegiatan harus mematuhi protokol kesehatan. Persetujuan ini diberikan dengan pertimbangan urgensi dari pelaksanaanya adalah bagian dari praktek mata kuliah.
“Sekiranya tidak ikut, takutnya nanti mempengaruhi nilai anak saya. Biar dia ikut asal jaga diri,” tuturnya.
Saat dihubungi via Whats App, dosen pengampu mata kuliah, Sahade mengaku khawatir dengan rencana study tour ini namun tidak juga melarang pelaksanaannya karena sudah menjadi kesepakatan dari mahasiswa sendiri.
“Saya sudah sampaikan kalau bisa ditunda saja sampai tahun depan. Sejujurnya saya tidak berani berangkatkan dalam kondisi seperti ini,” akunya. (*)
*Reporter: St. Resky Amalia