
PROFESI-UNM.COM – Terkait adanya virus baru yang dikabarkan dapat mengancam computer based test (CBT) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017, yakni Rasomware WannaCry. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir menyebut tak ada penyerangan.
Ia mengatakan, selama tes berlangsung, virus Rasomware Wannacry tidak menyerang sistem pada komputer yang digunakan peserta.
“Sistem penerimaan mahasiswa baru menggunakan CBT selamat dari virus WannaCry,” ujarnya saat meninjau tes keterampilan SBMPTN 2017 di Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu (17/5).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut, ia menjelaskan, persiapan dalam mengantisipasi adanya ancaman cyber dalam ujian CBT seperti virus atau hack telah dilakukan sejak lama.
“Kami sudah antisipasi dari segala bentuk kendala, dan alhamdulillah selama ujian berlangsung selama ini tidak ada kendala,” jelasnya.
Rasomware Wannacry sendiri merupakan program ransomware spesifik yang mengunci semua data pada sistem komputer dan membiarkan korban hanya memiliki dua file. File tersebut, yakni intruksi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dan virus ini juga dikenal dengan nama Wanna Decryptor. (*)
*Reporter: Muh. Agung Eka S