
PROFESI-UNM.COM – Digital nomad adalah orang yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi, sehingga tak terikat waktu dan tempat. Istilah digital nomad mulai dikenal ketika masa Work From Home (WFH) berlaku di Indonesia.
Dikutip dari International Travelers, ‘digital nomad’ berasal dari dua kata, yaitu ‘digital’ dan ‘nomad’. Kata ‘digital’ di sini merujuk pada pekerjaan seseorang yang dilakukan secara digital. Sementara itu, ‘nomad’ sama artinya dengan nomaden, yaitu hidup berpindah tempat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jika disimpulkan, digital nomad adalah seseorang yang bekerja secara digital atau menggunakan tools online dari tempat mana pun yang mereka pilih secara mandiri, seperti ditulis
Seorang digital nomad bisa bekerja kapanpun tanpa harus bangun pagi dan bisa bekerja tanpa perlu datang ke kantor. Anda bisa bekerja di cafe, sambil naik kereta, di dalam pesawat, di pantai, dan tempat lainnya selama memang ada koneksi internet Seorang digital nomad sering disebut independen secara lokasi karena mereka memilih sendiri lokasi kerja mereka.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Things Nomads Do, ada empat jenis digital nomad:
1. The Perpetual Wanderer
Di jenis pertama ini, mereka selalu berpindah-pindah tempat sehingga hanya berada di suatu tempat maksimal tiga bulan. Biasanya, jenis ini merupakan orang-orang yang masih muda dan ingin menjelajah banyak tempat. Cukup banyak digital nomad yang memulainya seperti ini.
2. The Casual Globetrotter
Mereka berada di satu tempat selama tiga hingga enam bulan. Mereka lebih suka menikmati tempat tersebut dengan perlahan, sehingga lebih bisa mengenal budaya yang ada dan orang-orangnya.
3. The Occasional Traveler
Jenis ketiga ini biasanya sudah mempunyai tempat tinggal tetap atau home base, sehingga mereka jarang traveling. Tapi, sekalinya traveling, mereka akan menghabiskan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya kembali ke home base lagi.
4. The Flexible Expat
Jenis terakhir ini lebih memilih untuk mengenali suatu budaya dengan mendalam, sehingga cenderung tinggal sangat lama. Berapa lama? Minimal satu tahun. Alhasil, saat meninggalkan tempat itu, Anda akan fasih berbicara bahasanya dan punya banyak teman warga lokal. (*)
*Reporter: Nur Arrum Suci Katili