PROFESI-UNM.COM – Program Kampus Mengajar merupakan sebuah program di bawah kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Melalui program ini mahasiswa Indonesia diberikan kesempatan untuk mengabdikan diri juga berkontribusi secara nyata bagi kemajuan pendidikan Indonesia dengan menjadi mitra guru yang mendampingi peserta didik di sekolah sasaran.
Pengalaman menjadi mitra guru ini akan banyak menuliskan cerita unik tentang pengalaman yang belum tentu akan didapatkan dari pembelajaran di dalam kelas. Direktur Akademik Pendidikan Vokasi, Beni Bandanadjadja menuturkan melalui program ini mahasiswa akan diterjunkan ke berbagai satuan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tidak hanya itu, pada tahun 2023 Beni mengungkapkan bahwa di Program Kampus Mengajar Angkatan 6 akan menerjunkan mahasiswa ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inovasi baru ini dihadirkan untuk dapat meningkatkan kontribusi mahasiswa vokasi ke SMK-SMK pilihan.
“Karena tentunya mahasiswa vokasi dan SMK ini memiliki satu karakter pendidikan yang mirip di mana kita harapkan kontribusi atau keterlibatan mahasiswa vokasi dapat lebih bertambah dengan angkatan ke 6 ini dengan sekolah sasaran SMK,” tuturnya.
Beni menambahkan, dengan kehadiran mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 6 di SMK diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, komunikasi, dan kepemimpinan, melainkan softskill mahasiswa dan juga siswa di SMK akan dapat ditingkatkan.
Selaras dengan itu, Direktur pembelajaran dan kemahasiswaan, Sri Gunani Partiwi menyebutkan bahwa program ini ditujukan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa untuk lebih berperan dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“SMK ini akan menjadi tujuan utama bagi mahasiswa vokasi namun tidak hanya terbuka bagi mahasiswa vokasi, teman-teman akademik juga bisa masuk ke dalam SMK. Nanti mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk memilih sekolah penugasan referensinya.” ujarnya. (*)
*Reporter: Mujahidah