
PROFESI-UNM.COM – Salah satu pemateri dalam Seminar Nasional Kewirausahaan, Maqma Ramadhani yang diselenggarakan oleh BEM FMIPA UNM, membagikan strategi membangun bisnis melalui personal branding dan pemanfaatan media sosial. Kegiatan ini berlangsung di Mini Teater Lt. 12 Science Square FMIPA UNM pada Rabu, (14/2).
Maqma yang sering dikenal Maqma senggol dong menekankan bahwa bisnis yang sukses harus dimulai dari minat dan keahlian pribadi. Ia sendiri memulai usahanya tanpa rencana bisnis, hanya dengan membuat video di TikTok hingga akhirnya viral dan membuka peluang endorsement.
“Awalnya saya hanya membuat konten untuk bersenang-senang, tapi ternyata banyak yang tertarik. Dari situ, saya mulai berpikir untuk memanfaatkannya sebagai peluang bisnis,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Maqma menekankan pentingnya memilih bisnis yang sesuai dengan minat dan keahlian agar lebih mudah dijalankan dan bertahan lama. Ia menolak saran untuk memulai bisnis fashion karena tidak tertarik, dan memilih bisnis sambal karena kecintaannya pada memasak serta melihat peluang pasar di Sulawesi.
Seminar Nasional Kewirausahaan BEM FMIPA UNM
“Kalau kita tidak suka dengan bisnis yang kita jalani, pasti akan sulit bertahan. Makanya, saya memilih bisnis sambal karena memang saya suka memasak,” jelasnya.
Ia juga membahas strategi menggunakan TikTok, Instagram, dan Facebook, dengan TikTok sebagai cara tercepat menjangkau audiens luas, sementara Facebook lebih efektif untuk target pasar yang lebih tua.
“Tiap platform punya karakteristiknya sendiri. TikTok lebih cepat untuk viral dan menjangkau banyak orang, sedangkan Facebook lebih cocok untuk pasar yang lebih dewasa,” katanya.
Selain itu, Maqma menekankan pentingnya membangun personal branding yang autentik di media sosial. Ia berbagi pengalaman bahwa meskipun tampilan onlinenya tidak terlalu estetik, mayoritas pelanggannya tetap tertarik karena merasa terhubung dengan kepribadiannya yang apa adanya.
“Yang terpenting adalah tetap autentik, berani mencoba, dan memahami pasar. Jangan hanya ikut tren, tapi buatlah sesuatu yang benar-benar kita kuasai,” tutupnya.
Seminar ini dapat mendorong mahasiswa untuk berani memulai bisnis dengan perencanaan yang matang, memanfaatkan teknologi, serta menekankan pentingnya autentisitas dan ketekunan dalam meraih kesuksesan. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah