
PROFESI-UNM.COM – Tim pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) meraih tiga penghargaan pada ajang Abdidaya Ormawa tahun 2023. Penghargaan tersebut didapatkan secara langsung di Universitas Jember, Sabtu (9/12) kemarin.
Adapun, penghargaan yang didapatkan oleh Maperwa UNM yaitu dinobatkan sebagai yang Terbaik 1 pada kategori Sistem Pendukung Mitra Keberlanjutan Paling Strategis dan Terbaik 1 pada kategori Tim Pelaksana dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) Terkuat. Selain itu, dosen pendamping tim, Asri Ismail dinobatkan menjadi yang Terbaik 1 pada kategori Dosen Pendamping Terinovatif.
Ketua Tim pelaksana PPK Ormawa Maperwa UNM, Muh. Riyadh Ma’rif menuturkan bahwa capaian ini tidak lepas dari peran semua tim pelaksana. Keseluruhan tim tersebut telah berusaha selama kurang lebih lima bulan untuk merealisasikan program yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini adalah hasil kerja keras semua tim dalam menjalankan program yang sangat baik ini, kami merancang pengelolaan sampah berbasis digital yang ada di Desa Tarowang, Kabupaten Jeneponto dan ternyata hasilnya sangat berdampak,” tuturnya.
Tim pelaksana PPK Ormawa Maperwa UNM membawa program dengan judul “Program E-Trash Bank untuk Mewujudkan SDG’s Desa Sadar Lingkungan dan Meningkatkan Penghasilan Rumah Tangga di Desa Tarowang”. Dosen pendamping tim, Asri Ismail menjelaskan, program ini menggunakan inovasi teknologi berupa website sebagai komponen utama. Website tersebut berfungsi sebagai buku tabungan untuk seluruh nasabah yang ada di Desa Tarowang, Kabupaten Jeneponto.
Tidak hanya itu, Asri (sapaannya) menyebutkan, tim pelaksana merancang mesin pembakaran pembuat paving block dari sampah plastik. Selain itu, terdapat juga mesin pengolah bongkol jagung, bunga lontar jantan, dan tempurung kelapa untuk dibuat briket.
“Alhamdulillah, program ini mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat dan pemerintah setempat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jeneponto, Mernawati mengungkap perasaan bangga atas kinerja mahasiswa PPK Ormawa. Menurutnya, kinerja mahasiswa ini bisa menghasilkan produk yang berkualitas internasional.
“Saya dengar hasil uji lab briket yang dihasilkan bernilai internasional dan sangat layak dijadikan sebagai produk ekspor di Jeneponto,” terangnya.
Lebih lanjut, Mernawati menerangkan telah berkoordinasi dengan Bea Cukai Sulawesi Selatan untuk menguji kualitas briket yang diproduksi oleh masyarakat Desa Tarowang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dan pengembangan kualitas program ini.
Pihaknya juga telah menjadikan Desa Tarowang sebagai pilot project untuk persiapan industri briket kelas internasional. Bahkan, Desa Tarowang telah dimasukkan sebagai kampung kompeten 2024 dengan memberikan pelatihan peningkatan kualitas dan siap menjadi skala industri. (*)
*Reporter: Ahmad Husen