
PROFESI-UNM.COM – Ketika kamu mendonorkan darah mu, tentunya memiliki dampak besar, tidak hanya bagi penerima darah, tetapi juga bagi pendonornya. Namun, di balik tindakan mulia ini, terdapat pula berbagai manfaat kesehatan bagi pendonor yang sering kali belum banyak diketahui masyarakat.
Salah satu manfaat utama donor darah adalah menjaga kesehatan jantung. Ketika seseorang mendonorkan darah secara teratur, tubuh akan mengurangi kadar zat besi berlebih dalam darah. Kelebihan zat besi bisa meningkatkan risiko stres oksidatif yang merusak pembuluh darah dan memicu penyakit jantung. Dengan menjaga kadar zat besi tetap seimbang, risiko terkena serangan jantung dan stroke dapat menurun secara signifikan.
Selain itu, donor darah juga membantu dalam proses regenerasi sel darah. Setelah mendonorkan darah, tubuh akan merespons dengan memproduksi sel darah baru untuk menggantikan yang hilang. Proses ini akan merangsang sumsum tulang untuk bekerja lebih aktif, sehingga sistem peredaran darah tetap sehat dan segar. Secara tidak langsung, hal ini meningkatkan metabolisme tubuh dan memberi efek positif pada stamina serta kebugaran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Manfaat lain adalah deteksi dini terhadap penyakit. Sebelum melakukan donor darah, pendonor wajib menjalani pemeriksaan kesehatan ringan, termasuk pengukuran tekanan darah, hemoglobin, serta skrining terhadap penyakit menular seperti HIV, hepatitis B dan C, dan sifilis. Proses ini memungkinkan seseorang untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara berkala, bahkan mungkin mengetahui adanya gangguan kesehatan sejak dini.
Musim Hujan Tak Halangi Kuliah
Dari sisi psikologis, donor darah juga memberikan kepuasan batin. Tindakan membantu sesama tanpa pamrih bisa meningkatkan rasa empati, kepedulian sosial, serta memberi rasa bahagia karena telah berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa orang lain. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tindakan altruistik seperti ini berkaitan dengan peningkatan suasana hati, penurunan stres, serta rasa bangga dan percaya diri yang lebih tinggi.
Secara sosial, donor darah mempererat solidaritas antaranggota masyarakat. Kegiatan donor darah massal sering kali menjadi ajang kebersamaan dan saling mendukung dalam membangun masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab. Ini juga menjadi contoh nyata bahwa setiap orang bisa memberi manfaat besar bagi orang lain tanpa harus memiliki kekayaan atau kekuasaan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, ada beberapa hal penting. Donor darah harus dilakukan oleh orang yang sehat, dengan jeda waktu yang sesuai (biasanya setiap 2–3 bulan sekali). Proses ini aman dan diawasi oleh tenaga medis profesional, sehingga risiko yang mungkin timbul sangat kecil.
Dengan banyaknya manfaat yang bisa diperoleh, baik secara fisik, emosional, maupun sosial, sudah seharusnya donor darah menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan peduli sesama. Karena sejatinya, menyumbangkan darah adalah menyumbangkan harapan dan kehidupan bagi mereka yang membutuhkannya. (*)
*Reporter: Firmansyah