
PROFESI-UNM.COM.- Mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2023 Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan observasi pengumpulan Lema kamus di Pembuatan Perahu Pinisi, Kel. Tanah Lemo, Kec. Bonto Bahari, Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/10).
Mahasiswa kelas A ini melakukan penelitian di Tanah Beru dengan 4 bantilang yang berbeda. Observasi ini dilakukan sebagai langkah pengumpulan data mengenai istilah-istilah dalam pembuatan kapal Pinisi yang bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Leksikografi, yaitu pembuatan kamus.
Observasi berlangsung selama satu hari, disusul dengan evaluasi dan pengolahan data selama dua hari, sehingga kegiatan ini berlangsung selama empat hari.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berangkat pada Jumat tanggal 25 sore, lalu pulang pada Selasa tanggal 29 sore,” tutur Paksi Jaladara Bintara selaku ketua tingkat kelas A.
Lebih lanjut, Paksi mengungkapkan aksi turun lapangan ini tidak diinisiasi langsung oleh dosen mata kuliah Leksikografi. Penelitian di lapangan sendiri bersifat opsional, tetapi pembuatan kamus bersifat wajib.
“Penelitian ini memang untuk tugas akhir mata kuliah Leksikografi. Bahkan, dosen Leksikografi tidak mengarahkan untuk melakukan penelitian lapangan di luar daerah. Namun, terkait lokasi penelitian di Bulukumba adalah keinginan dari kelas kami saja. Maka, bisa dibilang penelitian di lapangan ini hanya bersifat opsional saja, tetapi pembuatan kamusnya yang wajib,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa pendataan dilakukan dengan menggunakan metode simak catat. Dalam metode simak, mahasiswa menyimak jawaban dari narasumber yang diwawancarai. Kemudian dengan metode catat, mereka mencatat beberapa informasi relevan.
“Metode yang kami gunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak catat. Dalam metode simak, kami menyimak jawaban dari narasumber yang kami wawancarai. Dalam metode catat, kami mencatat beberapa informasi yang relevan,” katanya.
Terakhir, Ia berharap penelitian ini dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi mereka. Selain itu, kamu yang disusun diharapkan menjadi upaya mereka dalam mempertahankan salah satu kekayaan budaya di Indonesia.
“Harapan ke depannya semoga penelitian ini bisa menjadi pengalaman dan pembelajaran untuk kami. Kemudian, harapan kami juga adalah kamus yang disusun ini akan menjadi langkah kecil dari kami untuk ikut serta mempertahankan salah satu kekayaan budaya di Indonesia,” harapnya. (*)
*Reporter: Ririn Sefty Diana/Editor: Ulfa Zahirah Sudirman