Mahasiswa PTIK UNM Ciptakan Alat Pengering Kaki Untuk Mesjid

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 10 Juni 2019 - 13:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM– Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) Ciptakan Alat Pengering Kaki (Apek). Pembuatan alat ini dalam rangka pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Pembuatan alat ini dimotori oleh tiga Mahasiswa dari Prodi PTIK yaitu, Nur Fauzan Najib, Zulhijaya dan Muhammad Irfan. Alat tersebut bertujuan untuk mengatasi lantai kotor akibat dari kaki yang basah saat mengambil air wudhu.

“Latar belakang pembuatan alat ini yaitu kondisi Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim dan jumlah mesjid yang banyak. Namun mesjid di Indonesia masih bersifat konvensional serta minim dari sentuhan kreativitas dan inovasi,” kata Ketua tim, Fauzan.

Mahasiswa angkatan 2017 ini mengungkapkan bahwa alat ini masih dalam tahap percobaan dan masih berbentuk prototipe. Sedangkan komponen utama alat tersebut yaitu sensor jarak infra merah, arduino nano, bluetooth hc-06, relay driver, dan blower.

“Penempatan alat ini nantinya akan tertanam di sekitaran tempat wudhu mesjid,” jelasnya.

Mahasiswa asal pangkep ini juga menambahkan cara kerja alat tersebut yaitu, ketika sensor jarak bagian tengah dari alat tersebut mendeteksi objek (manusia) yang berdiri tepat diatasnya. Maka sensor akan mengirimkan sinyal analog ke mikrokontroler (arduino) yang kemudian menyalakan blower (kipas dan heater).

Baca Juga Berita :  Ini Nahkoda Baru UKM KSR PMI

“Suhu dan kecepatan kipas alat ini dapat diatur oleh pengguna melalui aplikasi android dengan menggunakan konektifitas bluetooth,” tambahnya.

Ia berharap alat tersebut dapat bermanfaat serta meminimalisir lantai kotor pada mesjid sesuai dengan tujuan pembuatannya. Selain itu diharapkan juga alat ini dapat dikembangkan sehingga bisa digunakan pada mesjid-mesjid yang ada di seluruh Indonesia.

“Semoga alat ini bisa dibuat dalam dimensi yang lebih besar dan tentunya bermanfaat di mesjid sehingga dapat mengurangi pekerjaan marbut mesjid (pengurus mesjid) dalam hal membersihkan lantai yang kotor,” harapnya.


*Reporter: St. Reski Amalia

Berita Terkait

Dari Gorontalo ke Makassar Semangat Peserta Hadiri Forum Wilayah 9 Teknik Mesin UNM
Bangun Personal Branding Lewat ICE Skill Up
Suciana Jadi Wajah Baru FT UNM Sebagai Duta Kampus
Dekan FT Dukung dan Siap Fasilitasi Mahasiswa Berprestasi
HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran
Lama Vakum, BEM FT Kembali Dibentuk
HIMATIK Peringati Hari Lahir Keempat Penuh Semangat
FT Ajarakan Skill Dunia Kerja Jaman Now Melalui Kuliah Tamu
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:36 WITA

Dari Gorontalo ke Makassar Semangat Peserta Hadiri Forum Wilayah 9 Teknik Mesin UNM

Jumat, 25 April 2025 - 14:46 WITA

Bangun Personal Branding Lewat ICE Skill Up

Jumat, 25 April 2025 - 13:59 WITA

Suciana Jadi Wajah Baru FT UNM Sebagai Duta Kampus

Jumat, 18 April 2025 - 23:03 WITA

Dekan FT Dukung dan Siap Fasilitasi Mahasiswa Berprestasi

Selasa, 4 Maret 2025 - 10:11 WITA

HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran

Berita Terbaru

Potret Muhammad Ryaas Risyady, (Foto: Ist.)

Opini

[Opini] Genosida Biological Diversity

Kamis, 17 Jul 2025 - 23:23 WITA

Ilustrasi Mahasiswa KKN Mengecat Rumah Warga Bersama Anak Desa, (Foto: AI.)

Berita Wiki

Ketika Mahasiswa Turun ke Desa, Ilmu Diuji Nyata

Kamis, 17 Jul 2025 - 23:00 WITA

Potret Panitia ICE SPORT 2025, (Foto: Ist.)

Agendasiana

ICE SPORT Di balik Layar, Soliditas Panitia Jadi Kunci Utama

Kamis, 17 Jul 2025 - 22:48 WITA