
PROFESI-UNM.COM – Hamparan genangan air setinggi lutut menyambut Reporter Profesi saat berkeliling kampus Unit Pelaksana Progam (UPP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM Bone pada bulan Desember lalu.
Kondisi ini membuat sebagian dari mahasiswa merasa terganggu hingga menjuluki kampus terapung. Lapangan yang berada dihadapan ruang kelas tak mirip seperti peruntukannya, bahkan beralih fungsi menjadi kolam ikan.
Pun dengan beberapa gazebo tampak kusam berlumut sebab lama digenangi air. Rembesan air hujan juga masuk kedua ruangan kelas lantaran atap yang menyokong bangunan sudah hampir roboh.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi terakhir, kedua ruangan ditutup karena ditakutkan bisa menjatuhkan korban jiwa. Lontaran ini berasal dari Ketua Himpunan Mahasiswa PGSD Bone, Andi Wahdani Yunisyah saat kami wawancarai, Kamis (28/12).
Perasaannya pilu melihat keadaan kampus yang ia tempati menimba ilmu. Bila hujan tiba, kampus seketika berubah bak kolam besar. Ia merasa tak nyaman dan risih terutama saat mengikuti perkuliahan dan kegiatan organisasi.
“Lucu kalo bercerita soal kampus kami, kadang para mahasiswa menyebutnya kampus terapung,” ucapnya.
Serupa, Ketua Pramuka PGSD Bone, Arman. Ia berkisah genangan air akan bertahan lama lantaran saluran air pembuangan telah rusak dan tak kunjung diperbaiki.
“Beda dengan genangan ditempat lain bisa surut satu sampai tiga hari, di sini bisa sampai satu bulan baru bisa surut,” kisahnya.
Ia berharap genangan air yang terjadi dikampus segera untuk diperbaiki. “Sebaiknya segera ditimbun supaya tidak seperti kolam lagi. Kan kita malu kampus seperti itu,” harapnya. (*)
[divider][/divider]
*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Profesi Edisi 221