PROFESI-UNM.COM – Berbagai hormon di dalam tubuh manusia memainkan peran besar dalam menentukan suasana hati, semangat, serta kesehatan fisik dan mental. Lima antaranya, yaitu dopamin, serotonin, oksitosin, endorfin, dan kortisol, dikenal luas sebagai penentu keseimbangan emosi dan respon terhadap stres.
Dopamin sering disebut hormon motivasi, karena berperan memberikan perasaan senang setelah seseorang berhasil meraih target atau menyelesaikan tugas. Kadar dopamin yang seimbang membantu mempertahankan semangat belajar dan fokus. Para ahli menyarankan cara sederhana untuk meningkatkan hormon ini, antara lain rutin berolahraga, mendengarkan musik favorit, menetapkan tujuan harian, hingga mengonsumsi makanan kaya tirosin seperti kacang-kacangan dan alpukat.
Selain dopamin, serotonin juga tak kalah penting. Hormon ini disebut hormon kebahagiaan karena dapat meningkatkan suasana hati, menurunkan kecemasan, dan mengatur pola tidur. Paparan sinar matahari pagi selama 15 hingga 30 menit, meditasi, olahraga, dan aktivitas sosial yang menyenangkan terbukti efektif dalam meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbagai hormon di dalam tubuh manusia
Di sisi lain, oksitosin kerap disebut hormon cinta atau hormon pelukan. Hormon ini membantu membangun kepercayaan dan ikatan emosional yang kuat antara individu. Penelitian menunjukkan bahwa sentuhan fisik seperti berpelukan, memeluk hewan peliharaan, atau sekadar menghabiskan waktu bersama orang terdekat dapat memicu pelepasannya. Oksitosin juga berperan penting dalam proses persalinan dan menyusui.
Endorfin, pereda nyeri alami, mampu menimbulkan rasa rileks dan bahagia, terutama setelah aktivitas fisik. Banyak orang merasakan euforia usai berlari atau berolahraga, kondisi ini dikenal sebagai runner’s high. Cara mudah meningkatkan endorfin di antaranya rutin berolahraga, tertawa bersama teman, serta mengonsumsi cokelat hitam dalam jumlah wajar.
Tubuh memproduksi lebih banyak kortisol saat menghadapi tekanan fisik dan emosional, sehingga hormon ini sering disebut hormon stres. Walaupun penting untuk membantu tubuh siaga dalam kondisi darurat, kadar kortisol yang terlalu tinggi dalam jangka panjang dapat berdampak negatif, seperti menurunnya kualitas tidur dan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, tidur yang cukup, dan Menyarankan membatasi konsumsi kafein untuk menjaga keseimbangan kortisol.
Para pakar kesehatan mengingatkan bahwa pola hidup aktif, nutrisi seimbang, serta aktivitas yang membawa kebahagiaan dapat membantu menjaga produksi hormon-hormon penting ini tetap optimal. Dengan memahami cara kerja dan manfaatnya, kita dapat lebih peduli terhadap kesehatan mental dan keseimbangan emosional. (*)
*Reporter: Muh. Zaki Mubarak Ihwan