
PROFESI-UNM.COM – Kasi Intel Satuan Brimob Polda Sulsel, Laode Rusli mengklarifikasi bentrok yang terjadi di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) sektor Parangtambung, Selasa (13/11) kemarin. Ia mengatakan, hal tersebut adalah bentuk kesalahpahaman antara mahasiswa dan pihak kepolisian.
Laode Rusli menjelaskan, awalnya terjadi cekcok antara mahasiswa Fakultas Seni dan Desain (FSD) dengan orang luar. Melihat hal tersebut, polisi kemudian mendekat. Hanya saja, justru kembali terjadi kesalahpahaman antar mahasiswa dengan aparat kepolisian. Disitulah awal mula pengrusakan pos polisi sektor UNM Parangtambung.
”Kejadian ini sekitar jam 10 malam. Bahwasanya tadi malam itu ada kesalapahaman antara mahasiswa seni dengan orang luar. Sehingga anggota kami ini datang bertanya dan mungkin mahasiswa seni ini lagi emosi atau apa dan terjadilah kesalahpahaman antara mereka,” jelasnya saat diwawancarai ketika melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Seni dan Desain (FSD), Niswar mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian maupun mahasiswa FSD bersama-sama melakukan kerja bakti untuk membersihkan sisa penyerangan tadi malam. Sebagai bentuk bahwa diantara mereka sudah tidak terjadi kesalahpahaman lagi.
“Kami juga sudah dapat penjelasan dari hasil penelitian polisi bahwasanya itu hanya kesalahpahaman,” ujarnya. (*)
*Reporter: Kurnia / Editor: Ratna