PROFESI-UNM.COM – Berbagai metode diet semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan. Dari sekian banyak metode yang ada, diet Intermittent Fasting (IF) dan diet OMAD menjadi dua pola makan yang sering dibahas.
Diet IF atau Intermittent Fasting adalah metode diet dengan pola makan yang membatasi waktu konsumsi makanan dalam sehari. Salah satu varian diet IF yang terkenal adalah pola 16:8, di mana seseorang berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela 8 jam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, terdapat pula diet OMAD atau One Meal A Day yang berarti seseorang hanya makan sekali dalam sehari. Diet OMAD tergolong ekstrem karena waktu makan sangat terbatas, hanya sekitar satu jam. Tujuan utama dari diet ini adalah membuat tubuh masuk ke kondisi ketosis sehingga membakar lemak sebagai sumber energi utama.
Meski demikian, tidak semua orang cocok dengan metode diet ekstrem seperti OMAD. Bagi pemula, diet IF dengan pola waktu yang lebih fleksibel seperti 14:10 atau 16:8 lebih direkomendasikan. Selain itu, penting untuk tetap menjaga kualitas makanan saat berbuka puasa, menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Tubuh tetap membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang, termasuk protein, serat, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup.
Selain IF dan OMAD, ada pula jenis diet lainnya seperti diet keto, diet paleo, dan diet plant-based. Diet keto menekankan konsumsi tinggi lemak sehat dan rendah karbohidrat untuk memicu tubuh membakar lemak lebih banyak.
Sedangkan diet paleo menghindari makanan olahan dan lebih fokus pada makanan yang tersedia di zaman prasejarah. Sementara itu, diet plant-based lebih banyak mengandalkan makanan nabati dan mengurangi konsumsi daging atau produk hewani.
Memilih jenis diet yang tepat sangat tergantung pada kondisi tubuh dan gaya hidup masing-masing individu. Beberapa orang mungkin cocok dengan diet tinggi protein, sementara yang lain lebih nyaman dengan diet rendah kalori.
Konsultasi dengan ahli gizi sangat dianjurkan sebelum memulai program diet tertentu, terutama jika memiliki kondisi kesehatan khusus seperti diabetes atau gangguan hormonal. Diet yang asal-asalan justru dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Banyak orang melakukan diet bukan hanya untuk menurunkan berat badan, tetapi juga untuk mendapatkan manfaat kesehatan lainnya. Beberapa manfaat tersebut antara lain meningkatkan metabolisme, mengurangi risiko penyakit kronis, dan memperbaiki kualitas tidur. Dengan pola makan yang teratur dan nutrisi seimbang, tubuh akan bekerja lebih optimal dan terasa lebih bertenaga sepanjang hari.
Agar hasil diet optimal, penting juga untuk menjaga pola tidur, mengatur stres, dan tetap aktif secara fisik. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau home workout dapat menunjang keberhasilan program diet. Selain itu, menjaga hidrasi tubuh juga sangat penting agar metabolisme tidak terganggu. Kombinasi antara pola makan sehat, tidur cukup, dan gaya hidup aktif akan menghasilkan perubahan yang lebih bertahan lama. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs