
PROFESI-UNM.COM – Kursi itu telah berganti pemilik. Tanda tanya seputar siapa kabinet Husain terjawab sudah. Detik–detik pelantikan Pembantu Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2016–2020 pun disambut begitu antusias oleh sivitas akademika
Tepat pukul 10.00 WITA, Senin, (18/7) lalu, Ballroom Menara Pinisi menjadi saksi bagi keempat pejabat pembantu rektor baru. Muharram sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Karta Jayadi diamanahkan jabatan Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PR II). Arifuddin Usman menjabat Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan (PR III) dan Gufran Darma Dirawan sebagai Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama (PR IV) diambil sumpah jabatannya.
Keempat anggota kabinet Husain itu pun siap melakukan gebrakan melalui janji yang diselaraskan dengan program kerja rektor. Segenap sivitas tentu sangat berharap banyak pada empat nama itu. Kampus yang baru saja berulang tahun kelima puluh lima ini butuh segera dibenahi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bengkalai di segala lini masih sulit untuk tak diindahkan. Tersebutlah, kualifikasi dosen dan publikasi ilmiah masih di bawah standar. Pembangunan gedung banyak tersendat, bahkan tersandung kasus korupsi. Kehidupan lembaga kemahasiswaan masih dikekang, partisipasi pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional masih rendah. Pengembangan kerja sama pun belum terlalu besar gaungnya.
Kini yang ditunggu ialah jurus ampuh pembantu rektor baru dalam menuntaskan pekerjaan rumah itu. PR I, Muharram, misalnya. Ia mengungkapkan target utama capaiannya ialah memperbaiki akreditasi kampus dengan memperketat kurikulum di setiap prodi. “Kami akan upayakan peningkatan akreditasi yang masih stagnan di posisi C dan B ke A. Tentu kita akan perbaiki lagi pola komunikasi dari tingkat universitas sampai ke jurusan,” ujarnya.
Guru Besar Kimia Organik itu pun berjanji akan turun lapangan ke setiap fakultas untuk mengecek pelaksanaan kurikulum. “Kunci untuk memperbaiki tatanan akreditasi kita adalah di kurikulum. Selama ini pengawasannya memang kurang, jadi untuk memantaunya saya sendiri yang turun,“ tambahnya.
Mengenai program kerja di bidang akademik, dirinya tidak akan banyak mengubah pekerjaan pendahulunya. Ia menilai, program tersebut sudah tepat tinggal pengawalan realisasinya, “Prof Sofyan sudah membawa iklim nuansa akademik yang sudah baik, yang dulu mungkin tidak banyak berubah hanya diformulasikan dengan yang baru,” tandasnya.
Sementara itu, Sofyan Salam menilai sosok Muharram selaku penggantinya mampu mendongkrak nuansa akademik di kampus orange. “Saya kira dia orang yang tepat, yang pasti ide kreatif dan inofatifnya kita tunggu. Apa yang ia lakukan sebelumnya ditingkat fakultas mampu menular di tingkat universitas,” ujar Guru Besar Fakultas Seni dan Desain ini.
Pengakuan serupa dikemukakan pula oleh Rektor UNM, Husain Syam. “Siapapun tidak akan melupakan jasanya. Beberapa jurusan di FMIPA terakreditasi A kala dia menjabat sebagai Pembantu Dekan I,” bebernya. (Baca: Langgar Pakta Integritas, Turun Pentas)
PR II: Percepat Penerapan BLU
Kepemimpinan sebelumnya di bidang sarana dan prasarana belum secara komprehensif menyentuh setiap fakultas. Masih banyak dijumpai kursi kayu bercap tahun 90, AC sekadar pajangan, pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang setengah hati, hingga pada mandeknya pembangunan lab terpadu Fakultas Teknik (FT).
Bengkalai klasik ini harus secepatnya diselesaikan jika ingin memperbaiki suasana perkuliahan yang nyaman. Sebab, persoalan sarana dan prasarana yang mendukung akan berefek domino. Imbasnya pula pada peningkatan prestasi mahasiswa hingga pemeringkatan UNM agar tidak ketinggalan jauh dari kampus lain.
Mantan Dekan Fakultas Seni dan Desain Karta Jayadi dinilai oleh Husain mampu menjawab permasalahan yang mendera UNM saat ini. “Kemampuan manajemennya sangat bagus, kan dulu posisi kami sama-sama dekan. Jadi wajarlah kalo dia sudah tahu kekurangan kampus ini letaknya di mana,” katanya.
Sementara itu, Karta menuturkan, tidak akan berlama-lama larut dengan suasana pelantikannya. Bekerja cepat sesuai dengan program kerja yang diusung rektor adalah prioritas utamanya. Khususnya dalam peningkatan status Satuan Kerja menjadi Layanan Badan Layanan Umum (BLU). “Mempercepat penerapan BLU dari Satuan Kerja adalah hal pertama sekali yang akan saya lakukan agar sumber keuangan tak hanya mengharapkan dari pusat,” ungkapnya.
Meskipun kebijakan tersebut masih dipertanyakan banyak pihak karena penerapan BLU harus melewati proses panjang, namun tak menyurutkan Karta untuk merealisasikannya dalam waktu dekat. Menurutnya, hal itu penting untuk menggaet banyak kerjasama dari instansi luar. “Semuanya sudah dalam proses matang, contoh kasus Hotel La Macca sebenarnya tidak bisa dibuka untuk umum karena pihak kampus tidak mengizinkan. Nah dengan BLU kita bisa lakukan itu,” tambah alummi Doktor Universitas Indonesia (UI) ini.
Selain itu, untuk menggenjot kinerja pegawai dan tenaga honorer semua tunggakan gaji yang tersisa sebelumnya akan dibayar lunas. Ia juga berjanji akan meningkatkan besaran nilai tunjangan. “Jadi ke depan kinerja akan menjadi penilaian. Jangan takut gajinya tidak dibayar, saya tambahkan lagi dengan peningkatan tunjangan,” tutupnya. (Baca: Nasib LK di tangan Arifuddin)
Perkuat Kerja Sama Internasional
Jabatan PR IV yang kini disandang oleh Gufran, menurutnya cukup berat. Ia harus melaksanakan tanggung jawabnya yang baru setelah lepas menjabat Ketua Prodi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) Program Pascasarjana. “Tanggung jawab yang saya pegang saat ini akan lebih berat dari sebelumnya, maka dari itu saya harus terus bekerja dan bekerja,” ujarnya saat ditemui sesaat setelah rapat senat.
Ia pun mengungkapkan program prioritasnya yaitu menjalin kerjasama, baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan, Guru Besar FT ini juga ingin menjangkau daerah terpencil Indonesia. “Jalin kerja sama di dalam dan di luar negeri hingga ke pelosok negeri ini adalah hal utama yang akan saya lakukan,” ungkapnya.
Tak tanggung-tanggung, saat ini ia telah berhasil menjalin kerja sama dengan beberapa negara Asia. “Kami sudah berhasil menjalin kerjasama dengan beberapa negara, salah satunya penandatanganan MoU di Malaysia beberapa waktu lalu,” tuturnya.
Kerja sama yang sementara dibangun oleh Gufran akan terus berlanjut. Ia mengungkapkan tengah mengerjakan riset bersama yang akan segera diselesaikan pada 2017 mendatang. “Dalam waktu dekat kita juga akan mengerjakan research collaboration dengan beberapa negara Asia,” jelasnya. (*)
*Tulisan ini terbit pada Reportase Utama Tabloid profesi Edisi 206.
Tim Reportase Utama: Nurlaela (Koord), Endang Sri Wahyuni, Nurul Charismawaty, Nurul Fildzah Zatalini.
Baca e-Tabloid Profesi Edisi 206 disini