PROFESI-UNM.COM – Tepat hari ini, 23 April 2018, diperingati sebagai Hari Buku Sedunia. Dikenal pula dengan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia dan Hari Buku Internasional. Ini merupakan hari perayaan tahunan yang jatuh pada tanggal 23 April yang diadakan oleh UNESCO untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta.
Sebagai momen yang selalu diperingati tiap tahun, ternyata momen ini punya sejarah unik. Berikut fakta-fakta unik di balik peringatan Hari Buku Sedunia.
1.Kenapa 23 April
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hubungan antara 23 April dengan buku pertama sekali dibuat oleh toko buku di Catalonia, Spanyol, pada tahun 1923. Ide awalnya berasal dari penulis Valencia, Vicente Clavel Andrés sebagai cara untuk menghargai penulis Miguel de Cervantes yang meninggal pada tanggal tersebut.
2.Hari Kematian Penulis Terkenal
Pada tahun 1995, UNESCO memutuskan Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta Sedunia dirayakan pada tanggal 23 April. Sebab, tanggal tersebut juga merupakan hari kematian William Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega, serta hari lahir atau kematian beberapa penulis terkenal lain.
3.Perayaan La Diada de Sant Jordi
Hubungan antara 23 April dan buku bermula dari acara perayaan La Diada de Sant Jordi alias Sant Jordi di Catalunya, Spanyol. Pada 23 April 1923, para pedagang buku di Catalunya mengadakan acara festival buku pada momen perayaan tahunan masyarakat Catalan tersebut.
4. Diperingati di Indonesia
Indonesia pertama kali memperingatinya pada tahun 2006 dengan prakarsa Forum Indonesia Membaca yang didukung oleh berbagai pihak, yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan masyarakat umum.
5.Minat Baca Indonesia
Hasil survei UNESCO pada 2011 menunjukkan, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1.000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku secara serius.
Bahkan, Most Literate Nations in the World pada Maret 2016 merilis pemeringkatan literasi internasional yang menempatkan Indonesia berada di urutan ke-60 di antara total 61 negara. Sedangkan pada World Education Forum yang berada di bawah naungan PBB, Indonesia menempati posisi ke-69 dari 76 negara.
*Reporter: Andi Tenri Abeng