PROFESI-UNM.COM – Dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Seni Tari Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar perayaan bertajuk “Celebrate Movement, Embrace Culture”, sebagai bentuk memperingati hari tari dunia, bertempat di Baruga Colliq Pujié FSD UNM, pada Rabu, (30/4).
Acara ini mengusung tema “Celebrate Movement, Embrace Culture”. Kegiatan ini menjadi wadah untuk mengekspresikan kreativitas melalui gerakan tari serta memperingati eksistensi seni tari sebagai bagian penting dari kekayaan budaya bangsa.
Ketua panitia, Adzkia Dwiyanti Akrais, menyampaikan bahwa perayaan ini lahir dari rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa Seni Tari untuk meramaikan peringatan Hari Tari Dunia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari Tari Sedunia diperingati setiap tahun untuk mengapresiasi keindahan dan kekuatan tari dalam kehidupan kita. Karena kebetulan saya mahasiswa dari program studi seni tari, rasanya tidak afdhol jika hari tari dunia tidak dirayakan dan tidak dimeriahkan,” ujarnya.
Mengusung tema “Celebrate Movement, Embrace Culture” atau “Merayakan Gerak, Merangkul Budaya”, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk menghargai keragaman budaya lewat seni gerak.
“Maksud dari tema ini adalah mengajak kita untuk merayakan gerakan tari sebagai bentuk apresiasi dan menghargai keragaman budaya,” tambahnya.
Sendratasik FSD UNM Luncurkan Konsep Baru Bina Akrab pada Kegiatan LDKM
Persiapan kegiatan dilakukan sejak beberapa bulan sebelumnya, mulai dari penyusunan proposal, pencarian sponsor, penggalangan dana melalui penjualan takjil saat Ramadan, hingga mengundang para penampil, dosen, dan Rektor UNM untuk membuka acara.
“Tantangan utama kami terletak pada finansial karena kami takut bergerak kalau tidak ada dana. Tapi dari segi tenaga, alhamdulillah banyak pengurus dan panitia yang siap membantu,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal kampus. Beberapa dosen FSD UNM memberikan dukungan dalam bentuk ide, tenaga, hingga donasi. Kak Zaki dari Sanggar Kazaki Art juga membantu dalam proses persiapan. Selain itu, Dinas Pariwisata Kota Makassar berkontribusi melalui penyediaan fasilitas tenda, sementara alumni HMPS turut membimbing dan memberi arahan.
Adzkia berharap acara ini menjadi ruang dialog budaya yang mempererat hubungan antarbudaya, dengan menampilkan beragam tarian tradisional dari berbagai daerah sebagai upaya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni tari.
“Untuk para penari, semoga makin semangat berkarya dan terus mencintai dunia tari. Untuk penonton, semoga bisa selalu menghargai seni tari sebagai bagian dari budaya kita yang kaya,” harap Adzkia. (*)
*Reporter: Muhammad Nasruddin