Haryono: Radikalisme Jadi Tantangan Utama Pancasila

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 22 Juli 2019 - 16:35 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Ada tiga hal yang menjadi tantangan utama Pancasila di zaman modern saat ini. Tiga hal itu adalah radikalisasi pasar, radikalisasi agama, dan radikalisasi etnis. Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Haryono pada Seminar Nasional Dies Natalis ke-58 Universitas Negeri Makassar (UNM) di ruang Teater lantai 3 Menara Pinisi, Senin (22/7).

Haryono menjelaskan bahwa radikalisasi pasar yang ia maksud merupakan radikalisasi yang terpengaruh dengan kapitalisme yang terjadi di tengah masyarakat sehingga masyarakat lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan bersama.

“Menurut kajian kami, Pancasila itu memiliki tantangan yang sangat banyak salah satunya seperti kapitalisme yang merajalela di Indonesia,” ungkap Haryono dalam seminar bertema “Merajut Harmoni Kebangsaan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Era Milenial” itu.

Guru Besar Universitas Negeri Malang ini juga mengatakan, selain tantangan yang dihadapi adalah radikalisasi Islam yang sudah sering didapati di Indonesia. Hal itu disebabkan oleh pemahaman yang kurang baik terhadap Pancasila sebagai ideologi negara.

“Radikalisasi Islam itu juga bahaya karena banyak pihak-pihak atau komunitas yang membawa nama Islam tapi dengan tujuan lain sehingga menimbulkan hal yang kurang baik di masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Rangkaian Dies Natalis, Rektor UNM Lepas Sepeda Santai

Ia menambahkan selain dua hal tadi, ada juga tantangan yang sangat besar dan susah untuk dihadapi yaitu radikalisasi etnis. Menurutnya radikalisasi etnis itu adalah sikap dimana masyarakat Indonesia yang tidak peduli dengan dunia luar dan menganggap pancasila hanya untuk Indonesia saja.

“Istilah Indonesia itu bukan hanya untuk Nusantara saja tapi sebenarnya banyak bagian yang disatukan sehingga bisa disebut sebagai Indonesia jadi jangan salah paham bahwa Pancasila hanya terbatas di Indonesia saja,” tegas Haryono. (*)

*Reporter: Arwinda Al-muntaz

Berita Terkait

UNM Gelar Malam Kenangan Dies Natalis Ke-63
Semarak Pameran Pendidikan Dies Natalis UNM ke-63
Pj Gubernur Sulsel Singgung Kebiasaan Demo Mahasiswa UNM
UNM Adakan Upacara Peringatan Dies Natalis Ke-63
Harapan Harris Arthur Hedar pada Dies Natalis ke-63 UNM
Rangkaian Dies Natalis Ke-63, UNM Gelar Seminar Nasional
FMIPA UNM Rayakan Dies Natalis ke-60
Malam Kenangan jadi Penutup Perayaan Dies Natalis ke-67 UNM
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Agustus 2024 - 10:01 WITA

UNM Gelar Malam Kenangan Dies Natalis Ke-63

Senin, 5 Agustus 2024 - 17:16 WITA

Semarak Pameran Pendidikan Dies Natalis UNM ke-63

Kamis, 1 Agustus 2024 - 16:31 WITA

Pj Gubernur Sulsel Singgung Kebiasaan Demo Mahasiswa UNM

Kamis, 1 Agustus 2024 - 16:08 WITA

UNM Adakan Upacara Peringatan Dies Natalis Ke-63

Kamis, 1 Agustus 2024 - 13:00 WITA

Harapan Harris Arthur Hedar pada Dies Natalis ke-63 UNM

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA