PROFESI-UNM.COM – Portofolio magang merupakan dokumen penting yang dapat meningkatkan peluang seseorang dalam proses seleksi program magang, terutama di bidang-bidang yang menuntut bukti nyata atas keterampilan dan pengalaman. Tidak hanya sekadar daftar pengalaman, portofolio juga menjadi cerminan kepribadian, profesionalitas, serta kesiapan calon peserta magang dalam memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, penyusunan portofolio harus dilakukan secara cermat dan terstruktur.
Bagian pertama yang wajib dimasukkan dalam portofolio magang adalah perkenalan diri dan latar belakang pendidikan. Informasi ini mencakup nama lengkap, asal institusi pendidikan, program studi, serta jenjang dan tahun pendidikan. Meskipun singkat, bagian ini penting untuk memberikan konteks awal kepada perekrut mengenai identitas akademik dan posisi calon peserta dalam tahap pendidikan yang sedang dijalani.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbeda dari curriculum vitae yang cenderung bersifat ringkas, portofolio memberi ruang untuk lebih banyak bercerita tentang pengalaman yang pernah kamu jalani. Pengalaman seperti proyek yang pernah kamu kerjakan, kegiatan magang sebelumnya, pencapaian prestasi, hingga keterlibatan dalam kepanitiaan organisasi dapat kamu jelaskan lebih detail. Bukan hanya apa yang dilakukan, tetapi juga bagaimana peran yang kamu jalankan dan hasil apa yang dicapai dari pengalaman tersebut.
Hal-Hal Penting pada Portofolio
Untuk memperkuat klaim pengalaman, sangat penting mencantumkan dokumentasi yang relevan. Bentuk dokumentasi ini bisa berupa foto kegiatan, sertifikat, tangkapan layar proyek, poster, laporan hasil kerja, atau link ke website/aplikasi yang pernah dikembangkan. Dengan adanya bukti visual, pembaca portofolio dapat memahami secara langsung kualitas hasil kerja dan tingkat keterlibatan pendaftar dalam suatu kegiatan.
Bagian berikutnya adalah pemaparan keterampilan atau skill yang kamu miliki. Ini bisa meliputi hard skills seperti kemampuan coding, desain grafis, manajemen proyek, hingga soft skills seperti komunikasi, leadership, dan problem solving. Akan lebih baik jika setiap keterampilan gabungkan dengan konteks penggunaannya dalam suatu proyek atau kegiatan tertentu, agar tidak terkesan sekadar daftar kosong.
Portofolio magang juga harus mencantumkan informasi kontak yang dapat dihubungi. Ini termasuk alamat email aktif, nomor telepon, serta tautan ke akun profesional seperti LinkedIn atau GitHub bila relevan. Informasi kontak yang jelas akan mempermudah perusahaan atau penyedia magang dalam menghubungi kandidat yang sesuai.
Dari sisi tampilan, portofolio sebaiknya menggunakan template yang menarik namun tidak berlebihan. Gunakan elemen desain yang bersih, warna yang serasi, dan tata letak yang memudahkan pembaca dalam menavigasi isi portofolio. Penggunaan tipografi yang tepat, spasi yang cukup, serta konsistensi dalam format juga menjadi hal penting untuk menunjang profesionalitas dokumen.
Pada akhirnya, portofolio magang adalah media untuk menunjukkan siapa diri kita secara profesional dan apa yang bisa kita kontribusikan. Maka dari itu, isinya harus jujur, relevan, dan sesuai dengan posisi yang kamu tuju. Dengan menyusun portofolio secara efektif, peluang untuk lolos dalam program magang impian akan semakin besar. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs