
PROFESI-UNM.COM – Usaha Generasi Baru Indonesia (GenBI) komisariat Universitas Negeri Makassar (UNM) deputi lingkungan hidup, pendidikan, dan kewirausahaan sebagai agent of change dalam memberi edukasi tambahan pengetahuan siswa untuk meningkatkan berwirausaha. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, (17/10)
GenBI deputi lingkungan hidup, pendidikan, dan kewirausahaan bertujuan sebagai agent of change memberikan inspirasi dan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan bagi para siswa dalam berwirausaha, pengelolaan keuangan serta pelatihan dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Bank Indonesia (BI) sebagai frontliner untuk dalam hal ini memperkenalkan salah satu kebijakan Bank Indonesia seperti QRIS kepada siswa.
Nursanti mengungkapkan bahwa alasan sasaran pada pelatihan kali ini yakni anak SMA, serta pada divisi ini terdapat alumni dari SMAN 16 Makassar sehingga akan lebih mudah dalamn berkolaborasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena ini adalah primer kolaborasi tiga deputi dan menjadi sasaran kami ialah anak SMA, dan kemudian dari divisi humas adalah alumni dari SMAN 16 Makassar lebih mudah untuk melaksanakan kegiatan di sana,” ungkapnya.
Setelah kegiatan pembukaan adapun rangkaian dari kegiatan ini adalah sesi qris experiences, sesi sharing pembuatan produk lilin aroma terapi dari limbah minyak jelanta untuk bisa dijual di SMAN 16 Makassar.
Materi yang dibawakan berupa edukasi dasar keuangan, pengelolaan keuangan dengan bijak merawat rupiah, dan sharing inspiratif creative preneur junior. Menurut Nursanti dalam penuturannya mengungkapkan bahwa dalam pembawaan materi, Ia juga melakukan kegiatan games dan ice breaking untuk membuat suasana lebih cair.
“Kami juga melakukan games, ice breaking, kegiatan quizziz, dan pembagian hadiah dengan berdasarkan kategori kelompok terbaik, terheboh, dan kelompok produknya yang paling cepat laku,” tuturnya.
Terakhir, Santi (Sapaannya) berharap kegiatan ini siswa paham mengenai berwirausaha dalam pengembangan bisnis dan bagaimana pengelolaan keuangan yang baik sebagai generasi perubahaan serta keterampilan praktis kepada siswa dan memahami pentingnya menjaga lingkungan.
“Dalam program ini menjadikam siswa sebagai agent of change dengan memahami peluang usaha yang ada lingkungan dan pemanfaatan limbah sebagai produksi dan pengelolaan keuangan yang baik,” tutupnya. (*)
*Reporter: Hardiyanti Dahlan, /Editor: Ibnu Qayyum Abdullah