PROFESI-UNM.COM – Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT UNM) gelar Workshop Tinjauan Kurikulum Program Studi Rekayasa Industri pada Selasa hingga Rabu, 22–23 Juli 2025. Kegiatan ini di adakan di Ruang Rapat Senat Dekanat FT UNM. Kemudian, dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Dekan FT UNM, Jamaluddin. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya efisiensi kurikulum tanpa mengurangi kualitas kompetensi lulusan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita sederhanakan rumpun ilmu, tapi tetap mengacu pada kebutuhan industri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Samnur menjelaskan bahwa tujuan utama pelaksanaan workshop ini adalah untuk meninjau kembali struktur kurikulum dan capaian lulusan Prodi Rekayasa Industri.
“Tinjauan ini mengacu pada kurikulum universitas, BKSTI, dan kebutuhan industri secara aktual. Harapannya, lulusan kita betul-betul siap kerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua Program Studi Rekayasa Industri Ismail Aqsha menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal penyusunan sistem pembelajaran berbasis capaian.
“Workshop ini jadi fondasi penting agar lulusan memiliki kompetensi terukur dan mampu bersaing di industri dan teknologi,” katanya.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendapatkan paparan materi dari berbagai narasumber. Pada hari pertama (22/7), hadir dua narasumber utama, yaitu Arnidah Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum UNM. Dan yang Kedua Kifayah Amar Kepala Departemen Teknik Industri Universitas Hasanuddin, yang membahas strategi implementasi dan evaluasi kurikulum OBE menuju akreditasi unggul.
Kemudian, pada hari kedua (23 Juli 2025), narasumber dari dunia industri, Widi Astutik dari PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group), menyampaikan materi tentang sinkronisasi antara kebutuhan industri dan capaian pembelajaran lulusan (CPL).(*)
Reporter: Yusri Saputra