PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) kini berpatut bangga. Hal tersebut dikarenakan Fakultas Teknik (FT) telah berhasil menciptakan teknologi Drone Cairan Disinfektan. Alat tersebut digunakan untuk penyemprotan disinfektan melalui jalur udara, Selasa, (23/6).
Abdul Muis selaku Ketua Tim Teknisi teknologi Drone Cairan Disinfektan mengatakan bahwa tujuan pembuatan alat tersebut untuk mengangkat penyemprotan cairan disinfektan pada area ketinggian.
“Tujuan utama untuk mengangkat beban penyemprotan cairan disinfektan di masa Covid-19 untuk area ketinggian, dapat pula digunakan untuk penyemprotan atau penyiraman tanaman,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dihubungi melalui Whatss App, Ia juga menuturkan , dalam pembuatan drone tersebut dimulai dari desain sendiri dan waktu pengerjaannya selama satu sampai dua minggu.
“Lama pengerjaan saat bahan tersedia yaitu 1-2 minggu. Waktu yang lama saat setting dan uji coba kestabilan. Kalau frame saja kurang dari 1 minggu, karena kita membuat dari nol framenya, betul-betul desain sendiri,” ujarnya.
Terakhir, Ia berharap agar teknologi Drone Cairan Disinfektan yang telah dibuat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dan dapat dimanfaatkan untuk riset mahasiswa.
“Untuk pencegahan penyebaran Covid-19, dimanfaatkan dalam dunia pertanian, dan dimanfaatkan untuk riset mahasiswa. Sesuai harapan yang disampaikan pak rektor, bahwa drone ini bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan,”harapnya.
Adapun tim inti tersebut terdiri dari Abdul Muis Mappalotteng, Fathahillah, Khaidir Rahman, Akil, dan Wahyudi Tutu. (*)
*Reporter: Dewan Ghiyats Yan Galistan