
PROFESI-UNM.COM – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa, melalui penyelenggaraan Seleksi Internal FIP-JIP 2025. Ajang ini merupakan tahap awal untuk menentukan delegasi FIP UNM pada kompetisi nasional antar Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia.
Pendaftaran seleksi dibuka sejak 1 Maret hingga 26 April 2025. Sementara itu, proses seleksi akan berlangsung mulai 27 April hingga 3 Mei, dan hasilnya diumumkan pada 6 Mei 2025. Ajang puncak Forum Ilmiah Mahasiswa FIP-JIP Nasional sendiri akan berlangsung pada 7–14 Mei mendatang.
Wakil Dekan IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan, Muhammad Irfan, menjelaskan bahwa seleksi ini merupakan upaya pembinaan internal fakultas yang dilakukan secara bertahap dan terencana, baik dari aspek teknis maupun mental.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa yang akan mewakili FIP UNM nantinya benar-benar siap, baik secara teknis maupun mental. Kompetisi ini bukan hanya soal menang, tetapi juga bagaimana mahasiswa mengembangkan potensi terbaiknya,” ujarnya.
Terdapat 18 kategori lomba yang tersedia, mulai dari bidang seni, literasi, pendidikan, hingga organisasi. Di antaranya: menulis cerpen, musikalisasi puisi, poster, gagasan tertulis, tari kreasi, paduan suara, micro teaching, artikel ilmiah, media pembelajaran (digital dan non-digital), fotografi, mendongeng, debat bahasa Indonesia, 3-minute speech on education, hingga lomba menyanyi. Salah satu kategori khusus, yaitu Karya Nyata Ormawa lomba ini terkhusus untuk lembaga kemahasiswaan dan akan diselenggarakan secara luring.
Tim Robotron UNM Meraih Runner-Up Dalam Perlombaan MDI
Pelaksanaan lomba terbagi menjadi tiga skema, yakni daring, live streaming, dan luring. Kategori daring dilakukan dengan pengumpulan karya secara online, sementara live streaming dilaksanakan secara langsung dengan penilaian juri. Adapun lomba luring digelar tatap muka di kampus.
Irfan menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi wadah pengembangan soft skill mahasiswa, terutama bagi mereka yang aktif berorganisasi maupun memiliki potensi luar biasa di luar akademik.
“Sering kali kita menemukan mahasiswa yang mungkin tidak terlalu menonjol secara akademik, tetapi punya kemampuan luar biasa. Di sinilah peran kompetisi ini menjadi sangat penting, karena memberikan ruang untuk semua potensi berkembang,” ungkapnya.
Ia berharap, seleksi ini mampu menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat serta membentuk karakter mahasiswa yang percaya diri, kreatif, dan siap bersaing di tingkat nasional.
“Tidak hanya untuk membawa nama baik fakultas, tapi juga untuk mengasah mental juara mahasiswa FIP,” tutupnya.
*Reporter: Nur Mardatillah