
PROFESI-UNM.COM– Saat panas terik orang pasti akan mencari sesuatu yang menyegarkan. Es Cendol Dawet menjadi salah satu pilihan jajanan penyegar yang selalu dicari Mahasiswa serta Masyarakat yang lewat di sekitar kampus Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Es Cendol Dawet yang dijual menggunakan gerobak sederhana ini telah berdiri sejak 2020 silam. Ruas jalan depan FIP UNM dinilai menjadi tempat yang strategis karena bertempat di depan pasar dimana disitu semua orang bertemu, bukan hanya mahasiswa saja.
“Saya buka disini kira-kira sudah 4 tahun, pilih tempat ini dengan alasan karena rame depan pasar, jadi pelanggan saya itu mulai dari berbagai kalangan, dari anak-anak sampe ibu- ibu suka membeli disini,” ungkap Muh. Ardi penjual Es Dawet asal Jawa Timur itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Es Cendol Dawet, minuman tradisional terbuat dari bahan bahan dapur seperti butir cendol yang dibuat dari sagu tawaro dan kanji, kemudian dicampur santan, gula merah dan juga susu kental manis yang dipadukan menjadi satu cup Es Dawet yang menyegarkan.
“Selain murah, Es Cendol juga to sehat ki karena dibuat pake bahan bahan dapur yang nda ada pewarna atau pemanis tambahan, kaya lebih alami ki rasanya jadi nda khawatir mau minum tiap hari,” kata Aprini salah seorang penikmat Es Dawet di FIP UNM pada Jumat,( 11/10/2024).
Menjadi pilihan utama, Es Cendol Dawet dianggap masih populer diantara minuman kekinian seperti Boba, Cincau, Pop Ice dan sebagainya. Rasanya yang lengkap, mudah ditemui serta terjangkau menjadikan es cendol sebagai salah satu minuman favorit di kalangan mahasiswa.
“Minuman sehat sama menyegarkan ki, jadi menurutku Es Dawet lebih paket komplit mih juga kah tersedia selalu di depan kampus, nah mudah di jangkau, sama nda lama porses penyajiannya daripada es lain,” tutur Sofi Mahasiswi FIP UNM pelanggan setia Es Dawet
Karena dianggap sukses, pelanggan berharap agar Es Dawet Mas Muh. Ardi membuka cabang lain hingga dimana-mana orang dapat menikmati Es Cendol Dawetnya dengan beberapa hal yang harus diupgrade agar Es Dawet dapat bersaing ke depannya, seperti menggunakan kemasan-kemasan yang lebih ramah lingkungan dan agak bermodel kekinian.
“Bagusnya ini Mas Dawet kalau buka ki di tempat lain juga, walaupun ada ji di tempat lain Es Dawet tapikan beda ki rasanya, apalagi ini Es Dawet Sagu Tawaro jadi kaya varian yang harus nah coba orang. Sama semoga kedepannya kemasannya di buat lebih kekinian untuk Mahasiswa,” tutup A. Resky Naulan Mahasiswa FIP UNM. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin/Editor: A. Nur Ainun