PROFESI-UNM.C0M – Tim dosen gabungan dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL) resmi membuka program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025 di Desa Congko, Kabupaten Soppeng, Juli 2025. Kegiatan pembukaan ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Congko melalui Diversifikasi Olahan Jagung sebagai Upaya Pengembangan Agroindustri untuk Mendukung Green Economy Menuju Desa Mandiri Pangan”. Selasa (01/07).
Acara dihadiri masyarakat, perangkat desa, kelompok tani, dan ibu-ibu pengolah hasil pertanian. Program ini merupakan hasil kerja sama strategis antara akademisi dan masyarakat untuk mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal.
Ketua Tim Pelaksana Sukri Nyompa memimpin kegiatan yang bertujuan meningkatkan nilai tambah jagung sebagai komoditas utama Desa Congko melalui diversifikasi produk olahan yang inovatif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Sukri Nyompa menyatakan bahwa agroindustri berbasis jagung tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendorong ekonomi hijau.
“Kami hadir untuk mendampingi masyarakat agar tidak hanya menjual hasil panen dalam bentuk mentah, tetapi juga mengolah jagung menjadi produk turunan bernilai ekonomi tinggi seperti popcorn jagung, emping jagung, dan pakan ternak jagung pipil,” ujarnya.
Program ini menjadi titik awal dari rangkaian kegiatan yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan, mencakup pelatihan pengolahan produk, pengemasan, pemasaran digital, hingga manajemen usaha kecil berbasis rumah tangga. Pendekatan yang digunakan mengedepankan pemanfaatan teknologi tepat guna dan prinsip ramah lingkungan sebagai kontribusi terhadap konsep green economy.
Perwakilan Pemerintah Desa Congko, Muh. Faisal, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen dari UNM dan UNIPOL. Masyarakat Desa Congko sangat antusias untuk belajar dan berharap dapat mengembangkan usaha olahan jagung yang bisa meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja di desa,” ungkapnya.
Selain sosialisasi, kegiatan diisi dengan diskusi antara tim dosen dan kelompok masyarakat. Tujuannya untuk menggali potensi, kebutuhan, dan tantangan pengembangan olahan jagung di wilayah tersebut.
Kolaborasi ini diharapkan menjadikan Desa Congko contoh keberhasilan kemandirian pangan berbasis agroindustri dan ekonomi hijau berkelanjutan. Program ini juga menjadi wujud kontribusi UNM dan UNIPOL dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.(*)
*Reporter: Nurul Aenun Mardia







