Dokumenter ‘Sexy Killer’ Ungkap Kerusakan Lingkungan Akibat Tambang Batu Bara

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 13 April 2019 - 00:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – “Ini kita lihat sudah berubah semua, dulu ini sawah sampai di pohon kelapa itu batasnya,” ujar ketut sambil menunjuk sebuah wilayah gersang bekas tambang kepada salah satu kru film dokumenter Sexy Killer.


Ketut merupakan seorang sarjana hukum Ia bertekad mendapatkan gelar sarjana hukum untuk merebut kembali tanah ayahnya, yang direbut oleh perusahaan tambang. Asap-asap dan limbah dari tambang batu bara di kampungnya telah memberikan penyakit kepada rakyat, khususnya daerah Kertabuana Kabupaten Kutai Kartanegara tanah kelahirannya.


Persoalan tambang-menambang memang menjadi rahasia umum, tapi tak banyak media yang berani memberitakannya. Antara takut hilang atau tak ada kuasa. Hadirnya Sexy Killer dan beberapa film lainya menjadi referensi kuat bagi kita. 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT


Sexy Killer sendiri merupakan film dokumenter terakhir yang diproduksi Dandy Laksono bersama Tim Ekspedisi Indonesia Biru,  beberapa film yang sebelumnya telah tayang seperti. Samin vs Semen, Kala Benoa, The Mahuzes, Asimetris juga berbicara mengenai ekploitasi alam diberbagai wilayah di Indonesia yang dilakukan oleh kaum elit.

Baca Juga Berita :  Ini Tanggapan Sekjen PPMI DK Makassar Terkait Penyerangan Redaksi LPM Profesi


Seperti yang kita pahami film dokumenter merupakan film yang merepresentasikan sebuah peristiwa tanpa rekayasa.  Adegan pembuka yang memperlihatkan sepasang kekasih yang tengah berbulan madu menguatkan pesan pada film sebelum bercerita tentang batu bara, bagaimana dampaknya yakni listrik yang sampai pada ranah paling privat manusia. Nyatanya, cinta romantis itu membutuhkan energi yang banyak: lampu tidur 9 watt, kulkas 250 watt, televisi 150 watt, laptop 87 watt, pengering rambut 400 watt, dan AC 350 watt.


Sebagian besar pasokan energi listrik di negara ini bersumber dari PLTU dengan bahan bakar utamanya adalah batu bara. Karena dianggap bahwa energi ini merupakan yang paling murah dibanding gas, angin dan energi lainnya. Namun disisi lain hal yang tidak bisa terhindarkan dari pertambangan batu bara adalah soal kerusakan lingkungan hidup, ketidakadilan terhadap masyarakat, dan beragam soal krusial lainnya seperti munculnya penyakit karena udara yang terpolusi.


Sexy Killers menampilkan dengan sangat baik bagaimana persoalan yang muncul dari upaya memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Namun menurut penulis ada beberapa hal penting yang bisa ditarik dari film Sexy Killer Garapan Dandy Laksono dkk ini, diantaranya: isu lingkungan hidup, dalam film yang berlatar di Pulau Kalimantan, Palu, dan Bali ini ditampilkan banyak kurasakan lingkungan seperti bekas tambang yang tidak direklamasi atau ditimbung dan polusi dari PLTU itu sendiri.

Baca Juga Berita :  LPM Profesi UNM Akan Datangkan Praktisi Media Sulsel di Safari Jurnalistik


Isu selanjutnya adalah, isu penegakan Hukum dan HAM, misalnya beberapa petani yang ditangkap dikriminalisasi karena melawan pembangunan batu bara hingga perampasan lahan dan sebagainya. Terakhir isu agraria, batu bara ini berdiri atas kepemilikan diatas Hak Guna Dana Usaha (HGU), disinggung juga dalam debat Pilpres mengenai kepemilikan HGU atau kelompok oligarki yang menunggangi calon presiden ini.


Secara garis besar film ini mendukomentasikan bagaimana bisnis batu bara dan PLTU memberikan dampak yang negatif terhadap kehidupan sosial, lingkungan dan ekonomi masyarakat. Selain itu film ini secara gamblang juga menunjukkan nama-nama perusahaan dibalik bisnis tersebut serta tokoh yang menunggangi calon presiden sekarang. 

*Wahyu Riansyah

Berita Terkait

Himatep FIP UNM Gelar Pelatihan Jurnalistik
LPM Profesi UNM Gelar Aksi Bersih Pantai di Pulau Lanjukang
LPM Estetika Lakukan Kunjungan Media Bersama LPM Profesi via Daring
Kuota 50 GB Kemendikbud Mahasiswa telah Cair
52 Peserta Lolos DJMTD LPM Profesi UNM
Tangani Grogi Saat Siaran Ala Presenter i-News TV
Nana Djamal Pahamkan Pengolahan Suara dan Jenis Vokal Untuk Broadcaster Pemula
Presenter Harus Punya Vokal Bagus
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 29 Oktober 2020 - 18:20 WITA

Himatep FIP UNM Gelar Pelatihan Jurnalistik

Minggu, 4 Oktober 2020 - 13:20 WITA

LPM Profesi UNM Gelar Aksi Bersih Pantai di Pulau Lanjukang

Jumat, 2 Oktober 2020 - 07:08 WITA

LPM Estetika Lakukan Kunjungan Media Bersama LPM Profesi via Daring

Selasa, 22 September 2020 - 13:17 WITA

Kuota 50 GB Kemendikbud Mahasiswa telah Cair

Selasa, 22 September 2020 - 06:52 WITA

52 Peserta Lolos DJMTD LPM Profesi UNM

Berita Terbaru

TABLOID 284

E-Tabloid

TABLOID 284

Selasa, 3 Jun 2025 - 10:36 WITA

Potret Ahmad Fadil dalam sambutannya di Inaugurasi Evolusia 24, (Foto: Dok. Profesi)

KILAS LK

Hujan Tak Surutkan Semangat Inaugurasi Evolusia 24 FBS UNM

Senin, 2 Jun 2025 - 00:10 WITA