PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar dialog nasional akhir tahun di Ballroom Pinisi, Hotel Claro, Makassar, Minggu (30/12). Dialog tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambung rasa alumni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang sekarang berubah nama menjadi UNM.
Dialog yang mengangkat tema ‘Menakar Peran Alumni UNM dalam Pembangunan Manusia Indonesia’ ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional yang juga merupakan alumni UNM.
Dalam dialog tersebut, turut hadir Politikus Partai Golkar, Nurdin Halid sebagai keynote speaker serta sejumlah tokoh nasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yakni Akbar Faisal, Tamsil Linrung, dan Azikin Solhan. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI ke-8, Hafid Abbas dan Ketua Umum DPP PMII, Hasan Basri.
Selain itu, juga turut hadir Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal, Bupati Enrekang Muslimin Bando, Bupati Pinrang Andi Aslan Patonangi, dan Bupati Luwu terpilih Basmin Mattayang.
Dalam sambutannya, Rektor UNM, Husain Syam mengatakan bahwa dialog ini merupakan wadah bagi para alumni untuk saling menyambung rasa dengan baik. Perselisihan yang terjadi antaralumni, kata Husain, cukup berakhir di tahun 2018. Setelah ini, jangan lagi sampai ada perbedaan.
Ia menceritakan bahwa sebelumnya, saat awal Husain menjabat sebagai rektor, ada beberapa konflik yang terjadi. Misalnya Ketua IKA UNM yang terpilih saat itu, Andi Jamarro.
Beberapa alumni juga berselisih paham dengan Andi Jamarro karena dianggap tidak sah. Bukan hanya Husain, tetapi Akbar Faisal juga yang merupakan anggota DPR RI juga sempat berselisih paham dengannya.
Mantan dekan FT dua periode ini berharap dengan kebesaran hati, semua alumni bisa bersinergi dan membangun relasi yang baik. Sehingga bisa membawa UNM bisa bersaing di luar.
“Saya berharap setelah ini jangan lagi ada sekat antaralumni. Mari kita akhiri semua perselisihan di tahun ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua IKA UNM, Andi Jamarro mengatakan dengan bangga bahwa dirinya sah terpilih sesuai konstitusional. Hanya saja ada beberapa yang menganggapnya tidak sah sehingga terjadi perselisihan.
Menjelang akhir tahun, masa kepemimpinannya juga telah berakhir. Sehingga ia menyampaikan kepada seluruh alumni yang hadir bahwa dirinya mengundurkan diri dan siap membentuk panitia pemilihan ulang.
“Besok adalah 31 Desember cukup dua tahun kepemimpinan saya. Oleh karena itu, saya dengan bangga mengatakan bahwa besok kita akan menerbitkan SK panitia musyawarah IKA UNM, dan kita akan lakukan pemilihan ketua pada Februari atau Maret” ucapnya.
Andi Jamarro juga menambahkan bahwa dirinya lelah jika secara terus menerus berkonflik dengan sesama alumni. Menurutnya ini sangat tidak produktif sehingga harus segera diselesaikan.
“Saya ingin kita semua menyelesaikan semua konflik yang telah terjadi selama ini. Oleh karena itu saya katakan bahwa saya ingin bersama pak Rektor duduk bersama dengan Akbar Faisal dan Kanda Nurdin Khalid duduk bersama,” tambahnya. (*)
*Reporter: Wahyudin