
PROFESI-UNM.COM– Pada dialog akademik yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) pada 3 Oktober 2017 lalu bersama pimpinan FIS, sampai saat ini tidak memberikan kejelasan.
Dampak dari tak jelasnya dialog tersebut, BEM FIS kembali menuntut pihak pimpinan dalam panggung aspirasi yang diadakan Selasa, (17/10). Panggung aspirasi tersebut dihadiri seluruh LK FIS.
Presiden BEM FIS Sainal mengatakan, panggung aspirasi ini sebagai bentuk ekspresi dan propaganda isu dan wacana terkait kasus yang ada di FIS.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini sebagai wadah ekspresi dalam memyampaikan pendapat bagi masyarakat FIS,” katanya.
Tiga kasus yang belum mendapatkan kejelasan yakni, transparansi dana, fasilitas kampus dan kekerasan akademik. Hal tersebut sampai saat ini, masih belum ada titik terang dari pimpinan fakultas.
”Dari 5 persen dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk LK. Hingga akhir tahun kepengurusan, kegiatan untuk pengembangan potensi kemahasiswaan belum terlaksana, karena 1,5 persen dana tersebut belum cair,” pungkasnya.
Mahasiswa asal Enrekang ini berharap, dana PNBP seharusnya dihitung secara rinci, agar sesuai dengan haknya masing-masing.
“Kami berharap kepada pihak pimpinan agar menghitung lebih rinci, karena yang kami hitung, lebih tinggi dari yang diterima,” harapnya.
*Reporter: Dasrin