PROFESI-UNM.COM — Quarter Life Crisis (QLC) merupakan fase krisis identitas yang umum terjadi di rentang usia 20 hingga awal 30-an. Masa ini kerap ditandai dengan perasaan cemas, tidak yakin terhadap masa depan, tekanan sosial, serta kebingungan dalam mengambil keputusan hidup.
Berikut lima cara yang dapat membantu individu menghadapi dan mengatasi Quarter Life Crisis:
Mengenali dan Menerima Perasaan yang Muncul
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak orang merasa tertekan karena menganggap emosi negatif seperti cemas, ragu, atau kecewa sebagai bentuk kegagalan. Padahal, mengenali dan menerima perasaan tersebut justru merupakan langkah awal dalam menyembuhkan diri dan membangun kesadaran emosional.
Mengurangi Paparan Media Sosial
Kebiasaan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain di media sosial dapat memicu rasa tidak puas dan rendah diri. Mengatur waktu penggunaan media sosial serta memperkuat interaksi di dunia nyata membantu menjaga kesehatan mental dan membangun perspektif yang lebih realistis.
Melakukan Refleksi Diri dan Menulis Tujuan Hidup
Menuliskan pemikiran, mimpi, serta tujuan hidup secara rutin melalui jurnal pribadi terbukti efektif dalam membantu memahami arah dan keinginan sejati. Aktivitas ini juga dapat membantu menetapkan prioritas dan menyusun rencana masa depan secara lebih terarah.
Mengeksplorasi Minat dan Peluang Baru
Mencoba hal-hal baru seperti mengikuti kursus, menjadi relawan, atau magang di bidang berbeda dapat membuka peluang yang sebelumnya tidak terpikirkan. Eksplorasi ini memungkinkan seseorang menemukan potensi baru sekaligus memperluas jejaring sosial dan profesional.
Mencari Dukungan dari Lingkungan Sekitar
Berbagi cerita dengan orang-orang yang dipercaya, bergabung dalam komunitas positif, atau mengikuti sesi konseling profesional dapat memberikan kekuatan emosional. Adanya dukungan sosial sangat berperan dalam membantu seseorang melewati masa krisis dengan lebih tangguh.(*)
*Reporter: Silmi Hafizat