PROFESI–UNM.COM – Begadang sudah seperti “tradisi” di kalangan mahasiswa. Entah karena tugas menumpuk, nonton drama sampai larut, atau sekadar scroll medsos. Padahal, kurang tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik, mental, dan prestasi akademik. Jika dibiarkan, kebiasaan begadang bisa membuat konsentrasi menurun, emosi tidak stabil, hingga rentan jatuh sakit.
Isi Libur Semester dengan Me Time dan Jalani Kembali Hobi Lama
Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mengatasi kebiasaan begadang:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertama, atur jadwal tidur dan bangun yang konsisten, meski di akhir pekan. Usahakan tidur di jam yang sama setiap malam agar ritme sirkadian tubuh terbiasa.
Kedua, buat to-do list dan tentukan prioritas harian. Banyak mahasiswa begadang karena menunda tugas. Dengan jadwal rapi, tugas bisa dikerjakan lebih awal sehingga tidak perlu lembur tengah malam.
Ketiga, kurangi konsumsi kafein di sore atau malam hari, seperti kopi dan minuman energi. Kandungan kafein bisa membuat otak tetap terjaga meski tubuh sudah lelah.
Keempat, batasi waktu layar menjelang tidur, terutama dari HP dan laptop. Cahaya biru dari layar gadget bisa menghambat produksi hormon melatonin yang dibutuhkan untuk mengantuk.
Kelima, ciptakan suasana kamar yang nyaman untuk tidur, seperti meredupkan lampu, menjaga kebersihan tempat tidur, dan memastikan suhu kamar tidak terlalu panas atau dingin.
Terakhir, jika memang terpaksa begadang karena deadline, usahakan tidur siang singkat (power nap) sekitar 15–30 menit keesokan harinya agar tubuh tetap mendapat kesempatan memulihkan energi.
Ingat, tubuh bukan mesin. Kebiasaan tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan dan kemampuan belajar. Mulailah dari langkah kecil, dan jadikan tidur cukup sebagai prioritas, bukan pilihan terakhir. (*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah