PROFESI-UNM.COM – Kebiasaan menggulir layar media sosial secara terus-menerus semakin marak di kalangan mahasiswa. Aktivitas ini, yang sering disebut sebagai doomscrolling, tak hanya menyita waktu, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan kesehatan mental. Dalam banyak kasus, mahasiswa menghabiskan berjam-jam setiap harinya hanya untuk berpindah dari satu konten ke konten lainnya, tanpa tujuan yang jelas.
Fenomena ini dipicu oleh kebutuhan akan hiburan instan dan kecenderungan untuk menghindari beban tugas atau tekanan akademik. Berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts menjadi sumber utama yang memanjakan pengguna dengan aliran informasi cepat dan menghibur. Namun, alih-alih menyegarkan pikiran, banyak mahasiswa justru mengaku merasa cemas, lelah, dan tidak puas setelah berlama-lama menatap layar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, kesadaran untuk keluar dari lingkaran ini mulai tumbuh di kalangan mahasiswa. Beberapa dari mereka mencoba membatasi penggunaan media sosial dengan menetapkan waktu tertentu dalam sehari, sementara yang lain memilih untuk menghapus aplikasi yang paling menyita perhatian mereka. Ada pula yang berusaha mengganti kebiasaan scroll dengan kegiatan lain seperti membaca, berjalan-jalan, atau melakukan olahraga ringan.
Sebagian mahasiswa juga mulai mendokumentasikan kebiasaan digital mereka untuk memahami sejauh mana waktu mereka terbuang. Dari catatan harian tersebut, muncul dorongan untuk berubah. Beberapa bahkan bergabung dalam komunitas daring yang fokus pada produktivitas sebagai bentuk dukungan satu sama lain untuk lepas dari kecanduan digital.
Kendati perubahan ini tidak mudah dan membutuhkan komitmen jangka panjang, langkah-langkah kecil tersebut menjadi awal dari upaya yang lebih besar dalam membentuk gaya hidup yang lebih seimbang. Mahasiswa perlahan-lahan menyadari bahwa kontrol terhadap media sosial bukan hanya soal kedisiplinan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Di tengah derasnya arus informasi digital, jeda sejenak dari layar menjadi kebutuhan yang semakin penting untuk menjaga kewarasan dan fokus menjalani kehidupan perkuliahan. (*)
*Reporter: Angnis Arimayanti