
PROFESI-UNM.COM, MAKASSAR- Mahasiswa UNM yang tergabung dalam Tim Robotron Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil menyabet juara II dalam ajang Machine Design Innovation (MDI) di Gedung CSA, Fakultas Teknik Mesin Unhas, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin hingga Rabu (3-6/1/2025).
Tim Robotron UNM berhasil meraih juara setelah berhasil membuat proposal dengan judul “AEROVA: Pemanfaatan Wind Energy Conversion menggunakan Vertical-Axis Wind Turbine (VAWT) untuk Desalinasi Air Laut Menuju Emisi Nol Bersih di Wilayah Pesisir Pulau”
AEORVA adalah prototipe robot yang bisa mengubah air laut menjadi air siap minum dengan menggunakan energi angin.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim Robotron UNM Meraih Runner-Up Dalam Perlombaan MDI
Tim Robotron telah mempersiapkan anggota terbaik untuk maju dalam perlombaan ini, Michael Gideon sebagai ketua tim, Andi Moch Ikhsan Saputra dan Zity Alizah Aras sebagai anggota tim.
Mereka di bawah bimbingan Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fitra Asma Darmawa.
Dalam perlombaan ini, mereka berhasil membawakan judul “AEROVA: Pemanfaatan Wind Energy Conversion menggunakan Vertical-Axis Wind Turbine (VAWT) untuk Desalinasi Air Laut Menuju Emisi Nol Bersih di Wilayah Pesisir Pulau” hingga ke babak final.
Dalam sesi wawancaranya, ketua tim unggul Robotron yang maju dalam perlombaan ini menjelaskan tenggat waktu yang diberikan penyelenggara dalam tiap tahap perlombaan yang dimulai dari pendaftaran, memberi judul, menyerahkan paper hingga Tim Robotron UNM berhasil pada tahap presentasi akhir.
“Mulai dari awal itu kita disuruh kumpul judul dan abstraknya itu tanggal 20 Desember, kemudian tanggal 25 itu pengunguman yang lolos judul nah disitu ada 9 tim terus kita mulai disuruh bikin papernya, kemudian diseleksi lagi 5 tim untuk melakukan presentasi di tanggal 3 kemarin,” jelasnya.
Awalnya Merasa Pesimis
Tambahnya, Dion bersama anggotanya juga menjelaskan dalam persiapan mereka sempat merasa pesimis akan hasil kerja tim mereka, mulai dari penyusunan paper hingga prototipe yang diklaim banyak menuai kritik dari juri yang kemudian berujung pada revisi.
“Kemarin itu banyak sekali kritikan karena jurinya semuanya dosen, terus satunya itu ahli di bidang Nobel Energi Angin. Tapi kalau saya perhatikan diantara semua peserta, intinya itu semua sama berat kritiknya,” jelas kedua peserta MDI dalam temu daring.
Diselimuti rasa bangga, Zity menekankan bahwa Tim Robotron UNM merupakan satu-satunya peserta di luar Unhas, dimana almamater rona orange itu menjadi pemberi nuansa beda di antara beberapa peserta almamater merah.
“Pastinya kami bangga sekali, dimana nah semua peserta lomba MDI itu dari Unhas, satu-satunya peserta di luar Unhas itu cuman UNM,” tekannya kepada kru LPM Profesi.(*)
Reporter: Florencya Alnisa Christin