BEM FIS Tuntut Reformasi Agraria yang Berkeadilan

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 24 September 2018 - 19:54 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi aliansi masyarakat sivil Makassar tuntut kebijakan agraria yang berkeadilan. (Foto: Wahyu-Profesi)

PROFESI-UNM.COM – Peringati momentum Hari Tani Nasional yang jatuh tepat pada hari ini, 24 September 2018. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNM bersama aliansi masyarakat sivil Makassar adakan aksi demontarsi menuntut reformasi agraria yang berkeadilan. Aksi ini berlangsung di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (24/9).

Di dapuk menyampaikan orasi, Presiden BEM FIS, Bahrul menyampaikan berbagai konflik agraria yang terjadi di Indonesia hingga melibatkan 652.738 Kepala Keluarga. Konflik ini dipicu karena kebijakan pemerintah yang lebih mengutamakan kepentingan korporasi dan pemilik modal dengan pola merampas tanah rakyat.

“Regulasi yang tidak jelas berkenan agraria menjadi tanggung jawab penuh pemerintah pusat maupun regional. Mereka yang memberikan izin sewenang-wenang terhadap korporat-korporat yang ada,” katanya.

Bahrul melanjutkan, segala kebijakan terkait agraria memiliki dampak terhadap dunia pendidikan. Maraknya perampasan lahan pertanian akan semakin memiskinkan rakyat. Kondisi ekonomi yang rendah jelas akan menjadi hambatan mereka dalam mengakses pendidikan tinggi yang biayanya semakin membumbung.

“Semakin banyak lahan petani yang dirampas semakin memiskinkan rakyat. Dari hal ini akan menjadi dampak nyata akan semakin sedikitnya anak petani merasakan dunia pendidikan,” bebernya.

Aksi aliansi masyrakat sipil untuk Keadilan agraria ini juga turut dihadiri oleh beberapa perwakilan petani dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Satu diantaranya adalah Rahim, seorang petani asal Kabupaten Enrekang, dirinya mengaku tanah tempatnya bertani yang selama ini menjadi tumpuan hidup keluarganya telah dirampas oleh pihak korporat.

Baca Juga Berita :  Presiden BEM FIS Nilai Birokrasi Selalu Kambing Hitamkan LK

“Lahan saya direbut oleh pihak perusahaan untuk ditanami sawit. Saya sudah berusaha untuk melakukan protes bahkan pernah hampir ditembak, tapi itu tidak menciutkan nyali saya untuk melawan. Kasus ini sudah beberapa kali saya adukan ke pemerintah setempat tapi tidak mendapat respon,” tuturnya lirih. (*)


*Reporter: Wahyu Riansyah

Berita Terkait

[FOTO] RUU TNI Dinilai Ambisi, Aliansi BEM Makassar Gelar Aksi
Organda Se-UNM Gelar Aksi Evaluasi Kinerja Prabowo-Gibran
Aliansi Mahasiswa FIKK UNM Lakukan Gerakan Penolakan RUU TNI
PPKS UNM Sulit Tangani Kasus Pelecahan di FIS-H Karena Tidak Dilaporkan
[FOTO] Problematika Pelecehan Seksual BEM FIS-H Turun Aksi
Presiden BEM FIS-H Sebut UNM Darurat Kekerasan Seksual
HMO FT-UNM Sebut Dosen Paksa Mahasiswa Beli Buku
Mahasiswa FISH UNM Tuntut Perbaikan Akademik
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Maret 2025 - 02:01 WITA

[FOTO] RUU TNI Dinilai Ambisi, Aliansi BEM Makassar Gelar Aksi

Jumat, 21 Maret 2025 - 22:20 WITA

Organda Se-UNM Gelar Aksi Evaluasi Kinerja Prabowo-Gibran

Jumat, 21 Maret 2025 - 19:45 WITA

Aliansi Mahasiswa FIKK UNM Lakukan Gerakan Penolakan RUU TNI

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:35 WITA

PPKS UNM Sulit Tangani Kasus Pelecahan di FIS-H Karena Tidak Dilaporkan

Rabu, 12 Maret 2025 - 00:11 WITA

[FOTO] Problematika Pelecehan Seksual BEM FIS-H Turun Aksi

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA