Bahaya Rokok Mengintai Semua Kalangan, Bukan Hanya Perokok Aktif

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 14 Juni 2025 - 12:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Seseorang Merokok di Dekat Anak Kecil, (Foto: Int.)

Ilustrasi Seseorang Merokok di Dekat Anak Kecil, (Foto: Int.)

 

PROFESI-UNM.COM – Rokok masih menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya angka penyakit kronis di Indonesia. Bahaya rokok tidak hanya dirasakan oleh perokok aktif, tetapi juga oleh perokok pasif yang terpapar asap rokok secara tidak langsung. Hal ini membuat rokok menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat secara menyeluruh, tanpa memandang usia atau profesi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat rokok, termasuk sekitar 1,2 juta orang yang bukan perokok namun terpapar asap rokok orang lain. Ini menunjukkan bahwa bahaya rokok tidak hanya terbatas pada mereka yang mengisapnya, tetapi juga bagi keluarga, teman, bahkan anak-anak di sekitar perokok.

Efek jangka panjang dari merokok mencakup berbagai penyakit kronis seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan, dan komplikasi lainnya. Pada wanita, rokok juga dapat memengaruhi kesehatan reproduksi, sementara pada anak-anak yang terpapar asap rokok sejak dini, risiko terkena asma dan infeksi saluran pernapasan meningkat tajam.

Tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, kebiasaan merokok juga berpengaruh pada kondisi ekonomi rumah tangga. Uang yang seharusnya dapat digunakan untuk kebutuhan pokok atau pendidikan, justru habis untuk membeli rokok. Hal ini terutama dirasakan pada keluarga berpenghasilan rendah.

Sejumlah kampanye dan regulasi telah menyuarakan, mulai dari larangan iklan rokok di media massa, penetapan kawasan bebas asap rokok, hingga himbauan untuk mencantumkan peringatan kesehatan di kemasan produk. Meski demikian, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil mengurangi prevalensi perokok di Indonesia.

Baca Juga Berita :  Dampak Buruk Terlalu Keras pada Diri Sendiri dan Cara Mengatasinya

Pakar kesehatan masyarakat menekankan pentingnya edukasi sejak dini dan keterlibatan keluarga dalam mendorong perubahan perilaku. Lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat, termasuk tempat kerja, sekolah, dan ruang publik, juga menjadi kunci dalam menekan angka perokok baru.

Dengan memahami bahwa bahaya rokok bersifat kolektif dan lintas usia, diharapkan masyarakat semakin sadar bahwa berhenti merokok bukan hanya soal pilihan pribadi, melainkan bentuk tanggung jawab sosial untuk menciptakan generasi yang lebih sehat di masa depan. (*)

*Reporter: Nur Mardatillah

Berita Terkait

Tips Isi LinkedIn bagi Pemula, Bangun Profil Profesional Mulai Sekarang
Sering Skip Makan? Ini Tips Sehat ala Mahasiswa
Lima Beasiswa Tanpa Syarat SKTM, Cocok untuk Mahasiswa Berprestasi
Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa, Performa Mumpuni, Harga Terjangkau
Tips Tulis CV bagi Mahasiswa Kupu-Kupu, Tampilkan Potensi Lewat Proyek dan Keterampilan
Buka Jalan Karir Lewat Magang Berdampak, Intip Lowongan Pilihan di Makassar
5 Keuntungan Beroganisasi, Bukan Hanya Sekadar Pertemuan
5 Rekomendasi Lagu Pop Indonesia Untuk Kamu yang Sedang Patah Semangat
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 22:52 WITA

Tips Isi LinkedIn bagi Pemula, Bangun Profil Profesional Mulai Sekarang

Senin, 7 Juli 2025 - 20:29 WITA

Sering Skip Makan? Ini Tips Sehat ala Mahasiswa

Senin, 7 Juli 2025 - 20:19 WITA

Lima Beasiswa Tanpa Syarat SKTM, Cocok untuk Mahasiswa Berprestasi

Senin, 7 Juli 2025 - 20:10 WITA

Rekomendasi Laptop untuk Mahasiswa, Performa Mumpuni, Harga Terjangkau

Senin, 7 Juli 2025 - 19:59 WITA

Tips Tulis CV bagi Mahasiswa Kupu-Kupu, Tampilkan Potensi Lewat Proyek dan Keterampilan

Berita Terbaru

Potret sosok Supriadi Torro, (Foto : Int)

Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum

Bongkar Jejak Karir Sosok Supriadi Torro Nakhoda Baru FISH UNM

Senin, 7 Jul 2025 - 23:15 WITA

Potret Nur Intan Maharani I, Presiden BEM FIP Periode 2024/2025, (Foto : Ist.)

Opini

[OPINI] Malu yang Salah Alamat

Senin, 7 Jul 2025 - 23:08 WITA

Potret Hasil Pemilihan Dekan FIS-H, (Foto: Ficka Aulia Khaerunnisa)

Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum

Terpilih Jadi Dekan, Supriadi Torro Siap Majukan FIS-H UNM dengan Pengelolaan Akuntabel

Senin, 7 Jul 2025 - 23:06 WITA