PROFESI-UNM.COM – Aliansi Mahasiswa Makassar kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di jalan Urip Sumoharjo. Salah satu massa aksi, Supriadi menyebutkan keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menaikkan harga BBM dinilai tidak sejalan dengan sila kelima dalam Pancasila, Kamis (14/9).

“Dimana adanya keadilan ketika melihat dari kabijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak ada satupun yang pro terhadap rakyat,” ungkapnya.

Mahasiswa Universitas Pejuang Republik Indonesia tersebut juga mengatakan pemerintah tidak memikirkan nasib dari rakyat kecil seperti buruh, petani dan rakyat miskin kota. Sebab, jika harga BBM dinaikkan sama saja membuat rakyat menjerit.

“Jika BBM dinaikkan, bagaimana nasib rakyat kecil seperti petani, nelayan, dan ojek online,” jelasnya.

Terakhir, Mahasiswa jurusan ilmu administrasi negara ini berharap kepada pemerintah untuk mencabut keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut dinilai akan sangat berpengaruh kepada perekonomian Indonesia.

“Tolong kepada bapak Jokowi, keputusan pada 3 September itu ditinjau kembali kalau bisa di cabut,” harapnya. (*)

*Reporter: Muh. Akbar/Editor: Nur Arrum Suci Katili