PROFESI-UNM.COM –  Himpunan Mahasiswa (Hima) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar (FEB UNM) melaksanakan Management Leadership Training (MLT) 2022. Kegiatan ini berlangsung di Villa Bulutana Malino pada 4 sampai 6 November 2022.

Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Manajemen (LDKMM) yang beberapa tahun ini disebut MLT menjadi awal perubahan konsep kaderisasi Prodi Manajemen FEB UNM. Pergantian konsep ini karena berdasar dari anggapan kaderisasi menjadi ajang perpeloncoan bagi mahasiswa baru atau hanya ajang senioritas sebagai bentuk balas dendam. Sedangkan tujuan kaderisasi mewarisi ilmu dan budaya bagi mahasiswa yang baru saja memasuki dunia kampus.

MLT 2022 menjadi ajang penyambutan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Mahasiswa Manajemen FEB UNM terkhusus angkatan 2022 atau yang disebut angkatan Productivity 2022.

MLT menjadi proses awal yang harus dilewati oleh mahasiswa baru yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan berbagai metode sebagai bentuk pegimplementasian dari ilmu yang telah didapatkan.

Ketua Bidang 1 Pendidikan dan Pelatihan Hima Manajemen FEB UNM Periode 2022-2023, Syamsul Muarif, menjelaskan, MLT bertujuan untuk menciptakan SDM yang memiliki kesadaran intelektual, moralitas dan spritual mahasiswa serta turut bertanggungjawab atas terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Konsep yang mengandung kekerasan pun ditolak keras oleh Hima Manajemen FEB UNM.

“Dengan perkembangan zaman, Hima telah meng-upgrade pemberian ilmu sebagai bekal intelektual dibandingkan kekerasan yang dirasa kurang efektif dalam mencapai tujuan kaderisasi itu sendiri dan yang menjadi ketakutan bagi mahasiwa baru,” jelasnya.

Sesuai dengan nama kegiatannya yang diartikan sebagai pelatihan kepemimpinan, tentu saja dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinanya. Namun selain itu, Syamsul Muarif mengatakan dengan mengikuti MLT dapat menambah relasi serta hasil dari pengkaderan tidak dapat dilihat secara langsung.

“Karena kaderisasi sebenarnya juga sebagai ajang interaksi antar sesama mahasiswa atau alumni jurusan itu sendiri. Dampaknya merupakan suatu proses belajar dan penyesuaian yang dapat terus digunakan mahasiswa kapan pun dan dimana pun,” lanjutnya.

Selain itu, MLT juga didukung oleh Ketua Program Studi Prodi Manajemen dan para dosen. Setiap tahunnya, kegiatan MLT juga menjadi ajang liburan bagi para dosen. Selama kegiatan berlangsung, para dosen berkunjung ke lokasi di hari kedua dan ketiga.

“Setiap tahunnya kami pasti ikut ke lokasi MLT, dan kalau ada kekerasan atau perpeloncoan yang dilakukan senior ke mahasiswa baru jangan takut untuk langsung lapor ke kami.” ucap Kaprodi Manajemen UNM, Agung Widhi Kurniawan.

Salah satu mahasiswa baru Prodi Manajemen mengaku MLT tidak sesuai dengan ekspektasi, bahkan jauh dari apa yang dibayangkan. Ia mengungkapkan MLT menjadi kegiatan yang menyenangkan dan tetap mendidik.

“Saya pikir janji tidak akan ada kekerasan dan perloncoan hanyalah kebohongan. Yang ada dibayanganya saya, MLT adalah ajang balas dendam senior, kekerasan, dan hal negatif lainnya. Tapi ternyata MLT benar-benar kegiatan yang have fun tapi mendidik,” ungkap Anita salah satu peserta terbaik MLT 2022. (*)

*Reporter: Annisa Asy Syam. A