PROFESI-UNM.COMMahasiswa Berprestasi (Mawapres) adalah ajang bergengsi bagi mahasiswa di seluruh perguruan tinggi Indonesia. Ajang ini memberikan penghargaan kepada mawapres atas prestasi-prestasi yang telah dicapainya.

Dalam Seminar Perencanaan dan Pengembangan Daya Saing Mahasiswa (PPDSM) yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Dosen Fakultas
FBS, Akhmad Affandi membahas kiat-kiat menjadi Mawapres. Kegiatan ini digelar via Zoom, Selasa (15/11).

Seminar ini menghadirkan Akhmad Affandi selaku I dari FBS UNM 2013, Muh. Ilham Dirwan selaku Mawapres I FBS UNM 2021, Firmansyah Mawapres I FBS UNM 2022, dan Wahyudi Rahmat Mawapres I FMIPA UNM 2022 dan dihadiri sebanyak 120 peserta.

Akhmad Affandi, menjelaskan dalam menyelami makna kehidupan dibutuhkan beberapa hal yang harus diketahui dalam penggapaian impian. Mulai dari tanyakan pada diri kalian terkait siapa kalian di masa depan, siapa idola yang menginspirasi kalian, pekerjaan apa yang diinginkan dan dibutuhkan, serta pentingnya analisis SWOT pada diri sendiri sebagai bahan evaluasi dan mengaitkannya dengan konsep ikigai.

“Set your dreams, dengan mulai bertanya pada diri ingin menjadi apa, siapa role model anda, apa goalsnya, dan analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman anda lalu menghubungkannya dengan konsep ikigai,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Muh. Ilham Dirwan, mengatakan menjadi mahasiswa cerdas hanya akan terpaku pada zona nyamannya. Sementara mahasiswa ambisius akan melakukan banyak hal untuk meraih keberhasilan.

Untuk itu, mahasiswa berprestasi ialah mahasiswa yang berusaha ambisius dan membangun lingkungan yang mampu menyalurkan dampak positif ke sekitar, meningkatkan potensi diri, dan menumbuhkan relasi yang baik.

“Cerdas dan ambisius, dua hal yang berbeda. Sementara mahasiswa berprestasi yakni orang yang terlihat biasa saja, namun memiliki tekad yang kuat dalam mengembangkan bakat dan minatnya,” ucapnya.

Di samping itu, Firmansyah menuturkan tak hanya sekadar label yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi, mereka adalah orang-orang terpilih yang memiliki segudang prestasi dan sering ikut memberikan sumbangsih nyata pada kehidupan sosial.

“Mahasiswa berprestasi ialah julukan bagi mahasiswa yang memiliki prestasi dan banyak berkontribusi bagi orang banyak,” tuturnya.

Lanjut, di sisi lain, Wahyudi Rahmat mengungkapkan bahwa hal pertama yang harus dilakukan untuk menjadi mahasiswa berprestasi yakni mengenali diri sendiri. Kemudian memperluas jaringan dengan banyak orang, membentuk kedisiplinan, merubah cara pandang, memperbaiki komunikasi, manajemen waktu yang baik, serta paham dengan kemampuan yang dimiliki.

“Untuk menjadi mahasiswa berprestasi, kita harus kenali diri sendiri dan membangun relasi. Tak hanya itu, kita juga harus memiliki pemikiran terbuka, komunikasi yang lancar, dan mampu memanajemen diri dengan baik,” ungkapnya. (*)

*Reporter: Mujahidah