PROFESI-UNM.COM — Di tengah kesibukan dunia kampus, banyak mahasiswa merasa dilema dalam memilih jalur pengembangan diri: magang atau organisasi. Kedua pilihan ini sama-sama menjanjikan manfaat besar, namun memiliki perbedaan fokus yang signifikan. Untuk itu, sejumlah pakar memberikan tips dan strategi agar mahasiswa dapat memilih dengan tepat sesuai tujuan karier dan kondisi pribadi mereka.
Menurut Rhenald Kasali, guru besar Universitas Indonesia (UI), magang memberikan pengalaman kerja nyata yang sulit didapatkan hanya di ruang kelas. “Magang adalah jembatan penting untuk masuk ke dunia kerja. Mahasiswa yang pernah magang akan lebih siap secara mental dan teknis menghadapi tantangan profesional,” ungkapnya.
Sementara itu, Eko Indrajit, pakar pendidikan dan teknologi, menekankan pentingnya organisasi dalam membentuk karakter dan soft skill mahasiswa. “Organisasi kampus adalah ruang latihan kepemimpinan dan komunikasi. Di situ mahasiswa belajar menyusun acara, mengelola konflik, dan berjejaring,” jelasnya.
Pilih Magang atau Organisasi
Agar tidak salah langkah, para pakar menyarankan mahasiswa untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih. Pertama, kenali tujuan pribadi. Jika ingin segera terjun ke dunia industri, magang adalah pilihan tepat. Namun jika ingin memperluas jaringan dan melatih kepemimpinan, organisasi bisa menjadi wadah yang ideal.
Kedua, perhatikan beban waktu dan jadwal kuliah. Magang biasanya menuntut komitmen waktu yang lebih besar, sementara organisasi memberikan fleksibilitas namun tetap memerlukan konsistensi. Mahasiswa juga disarankan memilih yang relevan dengan jurusan atau minat karier, serta mempertimbangkan kepribadian mereka.
“Introvert biasanya nyaman dengan magang karena cenderung bekerja secara individual, sedangkan ekstrovert bisa lebih berkembang di organisasi yang menuntut banyak interaksi sosial,” kata I Made Andi Arsana, akademisi dari UGM.
Para ahli juga menyarankan agar mahasiswa tidak terjebak pada pilihan hitam-putih. Idealnya, mahasiswa bisa menjajal keduanya secara bergiliran. Organisasi dapat diikuti pada semester awal untuk membangun karakter dan koneksi, sementara magang bisa dijalani menjelang akhir kuliah sebagai bekal menghadapi dunia kerja.
Dengan strategi yang tepat, mahasiswa bisa memperoleh manfaat maksimal dari keduanya. Yang terpenting adalah kesesuaian dengan tujuan, kesiapan diri, dan kemampuan mengelola waktu.
*Reporter: M. zaky asryan. a