
PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) terpilih sebagai perwakilan Indonesia dalam 10th Internationales Deutschcamp yang akan diselenggarakan di Da Nang, Vietnam, pada 4 hingga 9 Agustus 2024.
Kegiatan tahunan ini diorganisir oleh Ikatan Guru Bahasa Jerman Vietnam (Vietnamesischer Deutschlehrerverband) yang bekerja sama dengan Goethe-Institut dan Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD).
Berbagai universitas dengan Program Studi Bahasa Jerman turut serta dalam proses seleksi yang cukup ketat untuk menentukan perwakilan Indonesia. UNM berhasil ungguli universitas-universitas lain setelah menampilkan tarian tradisional Toraja dalam bentuk video yang dinilai sangat kreatif dan autentik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat bangga bisa mewakili Indonesia di ajang internasional ini,” ujar Abd. Kasim Achmad, dosen pendamping yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Tim UNM akan mempersembahkan tarian tradisional Toraja, Sanda Oni dan Marendeng, dalam sesi pertunjukan kebudayaan. Tarian akan dipersembahkan oleh dua mahasiswa dari Prodi Bahasa Jerman UNM, Kevin Sarongngallo dan Samuel Patu’ Rerung.
“Toraja memiliki kekayaan budaya yang unik dan kami merasa ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional,” kata Kevin Sarongngallo.
Abd. Kasim Achmad menuturkan bahwa kegiatan ini akan menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga bagi mahasiswa, terutama dalam hal peningkatan keterampilan berbahasa Jerman dan pemahaman lintas budaya.
“Selama Deutschcamp, semua peserta diwajibkan berbicara dalam bahasa Jerman selama 24 jam. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus kesempatan besar bagi mahasiswa kami,” tuturnya.
Menurut Abd. Kasim, keikutsertaan UNM dalam acara ini diharapkan tidak hanya sebagai ajang memperkenalkan budaya Indonesia tetapi juga mempererat hubungan kerjasama dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
“Acara ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara seperti Filipina, Thailand, Laos, dan Myanmar. Ini adalah peluang besar untuk menjalin kerjasama dan meningkatkan pemahaman lintas budaya,” tutur dosen yang sekaligus menjabat Ketua Prodi Bahasa Jerman UNM ini.
Abd. Kasim berharap mahasiswa dapat memperoleh pengalaman berharga dan membawa pulang pengetahuan serta jaringan yang bermanfaat bagi pengembangan mereka di masa yang akan datang melalui ajang ini.
“Kami berharap mereka dapat belajar banyak dan berbagi pengalaman ini dengan teman-teman mereka di Indonesia,” harapnya.
Dekan FBS, Anshari yang melepas perwakilan UNM pada Jumat (2/8) merasa bangga dan mengapresiasi terpilihnya FBS UNM dalam ajang berskala internasional. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa kompetensi dan performansi dosen dan mahasiswa FBS, khususnya Program Studi Bahasa Jerman sangat luar biasa.
“Selaku Dekan, saya sangat bangga karena semua program studi di FBS terpicu dan terpacu untuk menorehkan prestasi akademik dan non-akademik, baik ajang berskala regional, nasional maupun internasional,” katanya bangga. (*)
*Reporter: Elsa Amelia